REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta akan memaksimalkan petugas kebersihan wisata guna menangani persoalan sampah. Sampah tersebut berpotensi meningkat di kawasan pantai selatan daerah ini selama libur panjang akhir tahun 2019.
Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan instansi terkait mengenai pengendalian di lapangan. Koordinasi mencakup baik dari sisi keamanan, kemacetan, dan kebersihan wisata pantai.
"Untuk pembersihan objek wisata pantai yang kita lakukan biasanya ada intensitas yang dilebihkan oleh para pelaku di lapangan untuk menjaga kebersihan, agar suasana pada libur Natal dan Tahun Baru lebih baik, persoalan sampah bisa tertangani," katanya pada Ahad (1/12).
Menurut dia, dengan memaksimalkan atau melebihkan jumlah petugas kebersihan kawasan pantai maka harapannya persoalan sampah yang berasal dari pengunjung atau wisatawan dapat teratasi. Petugas kebersihan juga akan dibantu kelompok pengelola wisata.
"Yang jadi kendala pada libur Tahun Baru itu biasanya sudah masuk musim hujan dan biasanya banyak sampah terbawa dari sungai. Ini yang butuh kerja ekstra dari teman-teman pelaku di lapangan. Namun kalau sampah dari pengunjung masih bisa kita atasi," katanya.
Saat musim hujan, sampah yang terbawa arus dari sungai yang bermuara di pantai selatan Bantul akan berserakan di tepi pantai. Dengan demikian untuk membersihkan sampah terutama kayu dan ranting pohon akan butuh waktu lebih lama.
"Kita siapkan tim penuh. Itupun perlu dibantu masyarakat karena ada puluhan ton sampah yang terbawa. Artinya untuk kebersihan ini nanti mohon bisa dipahami bahwa kami dinas sudah berusaha sebaik dan semaksimal mungkin," katanya.
Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya pada libur panjang, kendati masyarakat di sekitar objek wisata peduli kebersihan pantai dan sudah berpartisiasi dengan baik tapi untuk membersihkan sampah dari sungai membutuhkan waktu berhari-hari.
"Bahkan masyarakat sudah berpartisipasi dengan baik. Tetapi karena volume sampah terlalu besar, eksekusinya tidak bisa cepat. Hari itu langsung bersih semua, namun berhari-hari. Intinya kami punya komitmen selalu jaga kondisi kebersihan di lapangan sebaik mungkin," katanya.