REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Hari pertama SEA Games 2019 sudah berlangsung. Kontingen Indonesia mulai menambah perolehan medali.
Sebelumnya, pada Jumat (29/11) malam, awak merah putih mendapatkan emas perdana. Tim polo air putera menjadi yang terbaik di multi ajang olahraga antarNegara-Negara Asia Tenggara.
Kini emas kedua diperoleh Cabor dance sports diwakili Dwi Cindy Desyana meraih emas di nomor women breaking. Pada final di Royce Hotel, Clark, Ahad (1/12), Cindy mengalahkan atlet Filipina, Debby Hate, 3-2.
Selanjutnya, lifter puteri Tanah Air, Lisa Setiawati meraih medali perak. Lisa yang turun di nomor 45 kilogram, finish di peringkat kedua. Total angkatan Lisa mencapai 169 kilo gram. Ia kalah dari lifter Vietnam, Vuaong Thi Huyen. Total angkatan Snatch dan Clean and Jerk Huyen mencapai 172 kilogram.
"Saya sudah berusaha sekuat tenaga, tapi ini hasil yang Allah SWT berikan kepada saya," kata Lisa di Ninoy Aquino Stadium, Ahad (1/12).
Perak berikutnya dipersembahkan tim sepak takraw putri. Medali itu diperoleh setelah mereka menjadi runner up pada nomor hoop. Dalam pertandingan yang berlangsung di Subic Gym, Manila, Filipina, Ahad (1/12), Indonesia harus puas naik podium kedua setelah kalah dengan selisih satu gol dari tuan rumah.
"Rasanya luar biasa bisa menyumbangkan medali perak karena memang persiapannya kami minim sekali," kata kapten tim, Dini Mitasari.
Indonesia bersaing ketat dengan Filipina, Myanmar, Laos. Pertandingan memakai sistem the best poin. Tim yang tampil harus meraih poin tertinggi agar menjadi juara.
Total angka Filipina mencapai 670. Sementara skuat merah putih mengemas 660 angka. Di tempat ketiga ada Myanmar dengan 640 poin.
Berikutnya dari medali perunggu. Tim Triathlon Indonesia menyumbang dua medali perunggu. Medali tersebut tercatat atas nama Muhammad Ahlul Firman dan Nethavanie di Subic Bay Boardwalk.
Lifter putra Surahmat Wijoyo turut menyumbang medali perunggu. Surahmat yang turun di kelas 55 kg putra berada di peringkat ketiga dengan total angkatan 250 kg. Medali emas SEA Games direbut lifter Vietnam, Lai Gia Than dengan total angkatan 264 kg. Sedangkan medali perunggu diraih lifter tuan rumah Filipina., John Fabliar Cenzia dengan total 262 kg.
Menteri pemuda dan olah raga, Zainudin Amali meminta para atlet tetap menjaga fokus dengan baik. Segala isu non teknis, tak perlu dipikirkan. Biarlah itu menjadi urusan staff, official dan pemerintah.
Ia bersyukur atas berbagai keberhasilan sejauh ini. Ia meminta bagi yang gagal meraih medali, agar kembali bangkit menuju laga-laga selanjutnya.
"Apa yang sudah kita lalui, tak perlu dipikirkan," ujar Zainudin saat ditemui di World Trade Center, Metro Manila, seperti dilaporkan Republikbola.
Ia berpesan agar seluruh cabor yang sudah bertanding melakukan evaluasi menyeluruh. Itu bisa menjadi bahan perbaikan di hari-hari berikutnya.
Sudah ada cabor yang gagal mencapai target. Salah satunya Wushu. Semula pada hari pertama, Wushu Indonesia diharapkan meraih minimal satu emas.
Menpora tak mempermasalahkan hal itu. "Kita bisa membuat target, tapi kita tidak bisa memastikan target itu tercapai atau tidak. Ada yang kita tidak targetkan, ternyata dapat, contoh polo air. Masih banyak pertandingan," ujarnya.
Ia menegaskan fokus skuat tanah air lebih ke pematangan pemain muda. Sebab awak merah putih mempersiapkan diri menuju Olimpiade 2032. Di ajang level dunia itu, Indonesia sedang berjuang menjadi tuan rumah.