REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Duta Besar (Dubes) Uzbekistan untuk Malaysia, Ravshan Usmanov baru-baru ini bertemu dengan Wakil Rektor Universitas Islam Internasional Malaysia (IIUM) Isarji Sarudin.
Dalam proses pertemuan itu, diketahui bahwa pihak Malaysia menjadi semakin akrab dengan berbagai kegiatan Akademik Islam Internasional Uzbekistan. Bahkan lebih lanjut, pihak Malaysia juga ikut mereformasi pendidikan, layaknya yang dilakukan Uzbekistan saat ini.
Upaya tersebut terus dilakukan kedua pihak, terlepas dari hubungan agama, kebijakan pemuda dan pembangunan sosial ekonomi.
Berdasarkan laporan, para peserta dalam kegiatan tersebut juga diberitahu tentang pembukaan Pusat Peradaban Islam di Tashkent, Pusat Penelitian Internasional Imam Bukhari, dan Sekolah Ilmu Hadits.
Pemaparan dalam acara tersebut dilakukan oleh Isarji Sarudin, yang juga menyatakan minatnya untuk membangun kerja sama yang erat antara IIUM dan Akademi Islam Internasional Uzbekistan. Menurut dia, fokus kegiatan akan dilakukan dalam bidang pelatihan dan pengembangan profesional staf pengajar.
Lebih jauh, Malaysia juga telah menyatakan kesiapannya untuk menarik spesialis dan guru dari Uzbekistan untuk memberikan kuliah di Universitas tersebut berdasarkan kontrak. Tuturnya, pertukaran siswa kursus, akan berlaku dalam jangka pendek, dan juga akan dilakukan oleh kedua pihak berdasarkan paritas.