Senin 02 Dec 2019 11:06 WIB

Anies Disambut Gemuruh dan Teriakan Presiden

Anies tiba di lokasi Reuni 212 sekitar pukul 06.00.

Rep: Febryan. A/ Red: Teguh Firmansyah
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat hadir di acara Reuni 212 yang digelar di Monas, Senin (21/1)
Foto: Febryan A/Republika
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat hadir di acara Reuni 212 yang digelar di Monas, Senin (21/1)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan disambut dengan gemuruh ketika mendatangi dan menyampaikan pidato di acara Reuni 212 di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin (2/12). Bahkan ribuan peserta menginginkan Anies agar menjadi presiden.

Kegumuruhan para peserta dimulai ketika Anies tiba di lokasi sekitar pukul 06.00 WIB. Para peserta seketika antusias dan bergemuruh lantaran pembawa acara, Ustaz Haikal Hasan, menyebut Anies sebagai Gubernur Indonesia.

Baca Juga

Lalu, ribuan peserta mulai meneriki Anies untuk menjadi presiden ketika ia hendak mulai berpidato. "Presiden, presiden, presiden," kata para peserta yang jumlahnya mencapai ribuan orang itu.

Teriakkan presiden itu bahkan sampai 11 kali. Anies pun tampak sedikit menunda untuk memulai pidatonya. Ia mengarahkan tangan ke para peserta agar menghentikan teriakan dukungan itu. Teriakan presiden kembali diteriakkan peserta saat Anies selesai berpidato.

Dukungan untuk Anies itu ditanggapi oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera yang juga menghadiri acara tersebut. Mardani menyebut bahwa Anies Baswedan masih fokus mengurus Jakarta.

"2024 masih panjang. Pak Anies masih fokus mengurus Jakarta," kata Mardani. Seperti diketahui, PKS adalah salah satu partai pengusung Anies saat kontestasi pemilhan gubernur DKI Jakarta pada 2017 lalu.

Sebelumnya, Jumat (29/11), panitia acara Reuni 212 menyatakan, Anies diundang ke acara tersebut selaku tuan rumah di Jakarta. Oleh karena itu Anies diminta berpidato di acara tersebut. Pihak panitia juga menegaskan bahwa acara reuni kali ini tidak kaitannya dengan politik.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement