REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sembilan tokoh Partai Golkar telah melakukan pendaftaran sebagai bakal calon ketua umum DPP Partai Golkar sejak pendaftaran dibuka pada Kamis, 28 November 2019. Juru bicara Panitia Penyelenggara Munas Partai Golkar, Christina Aryani, mengatakan, dari sembilan bakal calon ketua umum yang telah mengambil formulir, dua di antaranya sudah mengembalikan berkas pendaftaran itu.
"Ada sembilan orang yang mengambil formulir sebagai bakal calon ketum. Dua sudah mengembalikan berkas pendaftaran yaitu Ridwan Hisjam dan Ali Yahya," kata dia, di Jakarta, Senin (2/12).
Beberapa nama lain yang telah mengambil formulir pendaftaran di antaranya Airlangga Hartarto, Bambang Soesatyo, Indra Bambang Utoyo, Agun Gunandjar Sudarsa, dan beberapa kader lain.
"Pak Airlangga saya dengar dari panitia akan menyerahkan berkas jam 15.00 hari ini," kata dia.
Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar itu mengatakan batas akhir pengembalian formulir atau berkas pendaftaran yakni pada Senin hari ini pukul 22.00 WIB. Munas Golkar 2019 akan diselenggarakan pada Selasa (3/12) hingga Jumat (6/12). Munas Partai Golkar akan dibuka Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Meskipun sejumlah polemik mewarnai internal Partai Golkar menjelang pelaksanaan Munas, namun sejumlah politisi senior Golkar meyakini Munas Golkar tidak akan menimbulkan perprcahan apalagi sampai menyulut terciptanya partai baru.
Caketum Golkar Indra Bambang Utoyo resmi mengumpulkan formulir pendaftaran sebagai caketum ke DPP Golkar, Jakarta, Senin (2/12).
Salah satu calon ketua umum Golkar, Indra Bambang Utoyo resmi menyerahkan formulir pendaftaran dan seluruh persyaratan sebagai ketua umum ke DPP Partai Golkar, Jakarta pada Senin (2/12). Di kesempatan itu, Indra mendorong agar pemilihan dilakukan tertutup.
"Kalau tertutup tidak ada pengaruh segala macam," kata Indra Bambang Utoyo usai menyerahkan formulir, Senin siang.
Indra merujuk pada Munas di Bali beberapa tahun silam dengan pemilihan tertutup. Ia juga menegaskan, sebaiknya dukungan dan penjaringan pemilih dilakukan di dalam Munas, bukan saat sebelum Munas.
Indra Bambang Utoyo sendiri menjadi caketum yang cukup santer memprotes panitia Musyawarah Nasional (Munas) saat syarat dukungan tertulis 30 persen dari para pemilik suara muncul sebelum menjadi calon. Padahal, waktu pendaftaran hanya beberapa hari, mulai 28 November sampai 2 Desember 2019.
Menurut Indra, syarat itu tidak masuk akal dan hanya bisa mungkin dipenuhi oleh caketum pejawat Airlangga Hartarto, dan Bambang Soesatyo (Bamsoet). "Kalau terbuka, saya jamin cuma dua yang bisa maju, Bambang dan Airlangga, apalah kami ini," kata politikus yang tergolong senior di Golkar itu.
Perebutan Kursi Nomor 1 Golkar