Senin 02 Dec 2019 17:05 WIB

150 Ribu Petani di Banten Alih Profesi

Berkurangnya jumlah petani di Provisi Banten disebabkan oleh beberapa faktor.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ilustrasi petani.
Ilustrasi petani.

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Sekitar 150 ribu petani baik di bidang perkebunan, persawahan atau perhutanan di Provinsi Banten memilih meninggalkan profesinya. Angka tersebut terungkap saat rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Banten yang menyebut ada penurunan jumlah petani, dari 650 ribu orang menjadi 500 ribu orang pada tahun ini.

Kepala BPS Banten Adhi Wiriana  menyebut berkurangnya jumlah petani ini disebabkan oleh beberapa faktor. Mulai dari minimnya kesejahteraan yang didapat dari hasil usahanya hingga kemarau panjang yang melanda Banten.

"Kita ada kemarau panjang sekitar sembilan bulan, jadi tidak ada air, sehingga mereka beralih ke sektor lain seperti industri, perdagangan dan lainnya. Salah satu faktor lainnya juga itu karena mereka tidak sejahtera sebagai seorang petani, mereka mendapat keuntungan itu hanya untuk makan sehari hari," jelas Adhi Wiriana, Senin (2/12).

Adhi mengatakan bahwa idealnya para petani diberikan kesejahteraan yang mumpuni oleh pemerintah. Sehingga harusnya yang bisa dilihat dari para petani adalah orang-orang yang memiliki penghasilan cukup dari mulai pakaian, makan dan tempat tinggalnya. Namun, yang bisa dilihat saat ini malah sebaliknya.