REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Bali United, Stefano Cugurra Teco bersyukur atas keberhasilan tim mengunci gelar juara Liga 1 2019. Menurut pelatih asal Brasil tersebut, keberhasilan ini merupakan kerjasama seluruh tim bahkan suporter.
Bali United akhirnya dapat memastikan gelar juara Liga 1 2019 setelah mencuri tiga poin dari kandang Semen Padang FC pada laga lanjutan pekan ke-30 Liga 1 2019 di GOR Haji Agus Salim, Padang, Senin (2/12) sore WIB. Laga tersebut berakhir dengan skor 2-0 bagi Bali United.
Saat ini tim berjuluk Serdadu Tridatu telah mengoleksi 63 poin dari hasil 19 kemenangan, enam kali imbang dan kalah lima kali. Raihan ini tak mungkin lagi terkejar oleh Borneo FC yang duduk di peringkat kedua dengan selisih 17 poin, sementara hanya tinggal empat laga tersisa sebelum kompetisi musim ini berakhir.
"Kita berhasil menang dan meraih juara. Ini merupakan hasil kerja keras seluruh elemen tim, pemain, tim pelatih yang solid dan suporter yang selalu memenuhi stadion saat kami bertanding," kata Teco, dikutip dari laman resmi Liga 1, Senin (2/12).
Tekad Serdadu Tridatu untuk meraih gelar juara tampaknya telah ditanamkan sejak kompetisi musim ini dimulai. Di laga perdana, Bali United berhasil mengamankan poin penuh saat menjamu Persebaya Surabaya.
Tren positif berhasil dipertahankan tim asuhan Stefano Cugurra Teco dengan meraih empat kemenangan laga kandang secara beruntun. Kekalahan perdana baru dirasakan Bali United saat bertandang ke markas Barito Putera pada pekan ke-8. Setelahnya, Bali United kembali kalah saat menantang Persela Lamongan.
Namun, setelah dua kekalahan beruntun tersebut, Bali United bangkit dengan 12 laga tanpa satu pun kekalahan. Di putaran pertama Liga 1 2019, Bali United bersama PS Tira Persikabo terus bersaing memperebutkan posisi puncak. Namun, ketangguhan Stefano Lilipaly dkk dalam menjaga tren positif berhasil mengkudeta posisi Tira Persikabo dan terus mempertahankan posisi puncak hingga musim kompetisi berakhir.
Kans Bali United untuk menjadi juara sebetulnya sudah terlihat sejak musim kompetisi 2017. Klub yang saat itu masih diasuh oleh Widodo Cahyono Putro mampu menjadi runner up di akhir musim. Sepanjang musim mereka secara bergantian menghuni posisi puncak klasemen bersama PSM Makassar, namun akhirnya harus merelakan gelar kepada Bhayangkara FC. Pada musim 2018, awal yang buruk membuat ambisi Bali United tampak sedikit pudar dan hanya berakhir di peringkat ke-11 klasemen.
Demi menyambut musim 2019, pembenahan total pun dilakukan manajemen Bali United dengan mendatangkan pelatih berdarah dingin, Stefano Cugurra Teco yang sukses mengantar Persija Jakarta double gelar di musim lalu, yakni Piala Presiden dan Liga 1. Tangan dingin Teco rupanya berhasil meramu tim yang notabene diisi oleh pemain-pemain bintang seperti Ilija Spasojevic, Irfan Bachdim, Stefano Lilipaly, Yabes Roni, M. Taufiq, Paulo Sergio, William Pacheco dkk, dan membawa Bali United juara Liga 1 2019.
Atas keberhasilannya, Teco menjadi satu-satunya pelatih yang mampu meraih gelar juara bersama dua tim berbeda secara beruntun. Hal ini mengindikasikan bahwa kunci utama untuk meraih gelar juara tampaknya ada di tangan pelatih asal Brasil tersebut. Pasalnya, saat menangani Persija pun Teco berhasil menyabet double gelar dan bukan hal mudah bagi sebuah klub untuk melakukan hal itu. Pengalaman panjang Teco di Indonesia rupanya berhasil membawa pengaruh positif bagi sisi kepelatihannya.
Debut pertama Teco di Indonesia adalah pada tahun 2004 sebagai pelatih fisik Persebaya Surabaya mendampingi Jacksen F. Tiago yang bertindak sebagai pelatih kepala. Setelah itu, ia terbang ke Thailand untuk meretas karier sebagai pelatih kepala. Di Negeri Gajah Putih ia sempat singgah di Chiangrai United, Phuket, Osotspa Samut Prakan, dan Royal Thai Navy. Matang di Liga Thailand, Teco jadi lebih tahan banting menghadapi persaingan di Indonesia. Tanpa di sangka, Teco malah berhasil membawa dua tim berbeda menjuarai kompetensi kasta tertinggi sepak bola Indonesia secara beruntun.