REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Petinju kebanggaan Indonesia Daud "Cino" Yordan dijadwalkan menghadiri pertemuan petinju sedunia pada 3 Desember 2019 di Jepang. Pertemuan berlangsung selama dua hari untuk membahas kegiatan badan tinju World Boxing Association (WBO) dalam dunia pertinjuan.
"Hari ini saya bersama promotor, manajemen saya, nanti juga pak Okto menyusul, dari Manila, akan berangkat bersama-sama dan bertemu di Jepang, melakukan pertemuan dengan juara - juara dunia dan mantan juara dunia," kata Daud Yordan dalam pesan singkatnya di Sukadana, Kayong Utara, Senin (2/12).
Dalam kesempatan itu juga akan digunakan Daud Yordan mendapatkan kesempatan tanding di Badan Tinju WBO. "Karena saya juga tercatat, sebagai juara WBO Asia, nah kesempatan ini yang mau kita ambil," kata dia.
Kegiatan itu juga dihadiri oleh promotor-promotor tinju dunia, termasuk promotor tinju dari Indonesia Mahkota Promotion.
"Ini momen yang besar, kali pertama Mahkota Promotion ikut hadir dan tampil di WBO sedunia ini," ujarnya.
Daud Cino Yordan berhasil menyabet gelar juara dunia kelas ringan super versi IBA dan WBO Oriental usai mengalahkan Michael Mokoena dengan kemenangan TKO pada ronde delapan di Jatim Park 3 Kota Batu, Minggu (17/11).
Daud Yordan sempat bermain hati-hati di awal pertarungan. Begitu juga dengan lawan asal Afrika Selatan. Namun, petinju asal Kayong Utara itu sempat terpeleset pada ronde dua.
Untuk memberikan semangat kepada Daud, Bupati Kayong Utara Citra Duani bersama Kapolres Kayong Utara AKBP Asep Irfan Rosadi menyaksikan langsung pertarungan ini dengan kepala desa yang ada di Kabupaten Kayong Utara.
Bahkan, ada 200 mahasiswa Kayong Utara yang berada di Malang hadir menyaksikan pertandingan tersebut. Mereka membawa spanduk dukungan dan memberikan semangat.
Daud "Cino" Yordan merupakan pria kelahiran, 10 Juni 1987. Cino adalah nama julukan pemberian yang diberikan oleh mantan pelatihnya semasa amatir, Carlos Jesus Renate Tores, asal Kuba, merujuk pada kata Chino dalam bahasa Spanyol yang berarti 'China', karena wajahnya yang sangat kental khas oriental (China).
Daud Yordan sendiri dan ayahnya, Hermanus Lay Tjun adalah orang Tionghoa-Indonesia, dan ibunya adalah orang Dayak, Nathalia.