REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH – Komisi Saudi untuk Pariwisata dan Warisan Nasional (SCTH) berhasil mengumpulkan 52 ribu barang antik atau artefak yang diambil secara ilegal.
Jumlah tersebut didapat dari 32 ribu artefak nasional dari luar Kerajaan dan sekitar 20 ribu artefak nasional dari dalam kerjaan.
SCTH mendorong masyarakat dalam maupun luar negeri untuk menyerahkan barang antik nasional Arab Saudi. Sehingga, barang-barang tersebut dapat dipajang di museum dan pameran untuk memperlihatkan nilai historis.
Karena itu, SCTH telah membentuk komite khusus untuk menginventarisasi artefak yang hilang dan memulihkannya. SCHT terus koordinasi dengan Kementerian Urusan dalam dan luar Negeri Arabi Saudi.
Direktur Jenderal Departemen Pendaftaran dan Perlindungan Purbakala SCTH, Nayef Al-Qanoor, mengatakan upaya untuk mengumpulkan artefak sebagai pilar karya arkeologis di Kerajaan.
Dia menjelaskan pencarian artefak dimulai dari sekelompok kecil peneliti di Arab Saudi. "Ini telah dimulai sejak 1980-an pendirian sebuah organisasi yang bertanggung jawab atas barang antik Kerajaan dan diberlakukannya undang-undang dan peraturan untuk melindungi kekayaan budaya nasional," kata Al-Qanoor dikutip dari Arab News, Senin (2/11).
Al-Qanoor mengatakan, SCTH memiliki data barang antik yang hilang di database. Terdapat daftar merah di situs web komisi properti nasional dan budaya yang mendeskripsikan setiap item hingga waktu hilangnya artefak akibat dicuri.
Karena itu, dia mengatakan SCTH bekerja sama dengan semua pihak untuk melacak barang antik. "Sebagian besar artefak peninggalan nasional yang telah dikembalikan berasal dari AS," katanya.
Al-Qanoor mengatakan, pihaknya telah melakukan perjanjian kerja sama antara komite khusus yang di bentuk SCTH dan Saudi Aramco. Kerja sama itu, guna mengembalikan barang antik nasional yang hilang dari Kerajaan secara ilegal.
SCTH mengapresiasi warga yang mengembalikan barang kuno milik kerjaan. Dia menaruh hormat bagi masyarakat dalam negeri maupun luar negeri yang secara sukarela mengembalikan barang tersebut.