REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi V DPR menggelar rapat gabungan dengan sejumlah pihak terkait persiapan libur natal dan tahun baru (Nataru). Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Istiono mengatakan pihaknya akan mengerahkan 160 ribu personel untuk amankan lalu lintas pada libur nataru 2019-2020.
"Lebih kurang itu sekitar 8.500 untuk personel Polri, perkuatan lain sekitar 70 ribu lebih dari berbagai wilayah di Indonesia yang kami libatkan," kata Istiono, Senin (2/12).
Pasukan yang disiapkan nantinya akan disebar untuk bersiaga pada titik-titik yang sudah ditentukan. Ia juga memprediksi puncak kepadatan lalu lintas akan terjadi 21-22, 25, 28 dan 29, Desember 2019. "Kami prediksi terjadi kepadatan di sana. Oleh karena itu gelar pasukan yang akan kami laksanakan tanggal 20 Desember," ujarnya.
Istiono juga mengatakan bahwa pihaknya sudah memetakan titik mana saja yang biasanya terjadi kemacetan. Misalnya seperti di rest area, persinggungan di titik-titik bottle neck dan lainnya. Dia meyakini adanya elevelated itu akan terjadi kelancaran lalu lintas lantaran tidak bersinggungan pintu keluar di jalur tol Cikampek.
"Misalnya akan diperlakukan elevated 15 Desember dari jalur km 10 sampai km 48, itu terjadi penumpukan sedikit saja di situ," katanya.
Selain tol, imbuhnya, titik kemacetan di jalur non tol juga diprediksi, seperti misalnya di jalur Nagreg. Begitu juga di sejumlah jalur wisata. "Ya pasti terjadi karena semua mengarah pada satu titik. Bukan kemacetan sebenarnya tetapi antrean kepadatan yang terjadi di sana. Wajar saja," jelasnya.
Korlantas mengaku siap menggelar operasi Nataru tahun ini. Istiono berkomitmen operasi Nataru bakal mengedepankan sifat kemanusiaan. "Jadi kami mengutamakan tindakan pencegahan dan imbauan yang kami prioritaskan kepada pengguna jalan agar berjalan lancar dan semuanya," tuturnya.