Selasa 03 Dec 2019 11:41 WIB

Ketua Umum PRSI Anindya Bakrie Sambut Medali Emas Polo Air

Indonesia baru kali pertama mengalahkan Singapura di SEA Games.

Red: Israr Itah
Ketua Umum PB PRSI Anindya N. Bakrie (kiri) saat menyambut tim polo air putra Indonesia yang meraih emas SEA Games 2019.
Foto: DOK PRSI
Ketua Umum PB PRSI Anindya N. Bakrie (kiri) saat menyambut tim polo air putra Indonesia yang meraih emas SEA Games 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim nasional polo air putra Indonesia mencetak sejarah baru pada SEA Games 2019 di Filipina. Untuk kali pertama, tim yang dipimpin Manajer Reva Deddy Utama dan pelatih Milos Sakovich meraih emas dari cabang olahraga polo air.

Sejak dipertandingkan pada tahun 1965, peraih emas pada cabang olahraga polo air putra selalu didominasi Singapura. Tercatat, tim polo air putra Singapura sudah mendulang 27 emas. Tidak terkalahkan di semua pertandingan sejak 1965-2017.  

Baca Juga

Indonesia baru bertanding di polo air sejak 1977. Indonesia baru kali pertama mengalahkan Singapura di SEA Games, sekaligus jadi negara pertama yang meraih medali emas polo air putra selain Singapura. 

Catatan ini membuat bangga Ketua Umum PB PRSI (Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia), Anindya N. Bakrie. Ia pun menyempatkan diri untuk menyambut kepulangan skuat polo air Indonesia, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Selasa (3/12) dini hari WIB. 

Selain Anin juga hadir pengurus PB PRSI lainnya seperti Sekjen Ali Patiwiri, Wasekjen Teguh Anantawikrama, Kabid Humas Zoraya Perucha.  Juga ada perwakilan dari KONI Pusat dan Komite Olahraga Indonesia atau KOI. 

Anin mengaku bersyukur melihat skuat asuhan Milos Sakovic bisa mendapatkan emas. Sebab, pencapaian tersebut merupakan proses yang telah dilalui dalam waktu yang cukup panjang.

"Ini proses dari akhir 2017, karena waktu itu kami bertekad untuk mematahkan dominasi Singapura yang luar biasa kuat. Akan tetapi, semua itu menjadi kenyataan. Selamat kepada seluruh pemain satu per satu dan juga pelatih, asisten pelatih, manajer dan tentunya kolega-kolega saya di PRSI," kata Anin dalam keterangan media yang diterima Republika.co.id.

Selain itu, Anin menegaskan, keberhasilan meraih emas di SEA Games bukan merupakan target akhir dari PRSI untuk tim polo air putra. Melainkan, kata Anin, sebagai tonggak awal untuk mendapatkan prestasi yang lebih baik lagi.

"Kita sudah menjadi pemenang di Asia Tenggara, harus dipertahankan ke depannya," ujarnya. "Setelah kita bisa mendominasi ASEAN, berikutnya di level Asia kita juga perlu tingkatkan. Mudah-mudahan dengan pelatih yang berskala internasional akan membuat kita terus menjadi lebih kompetitif." 

Anin menambahkan bahwa posisi Milos Sakovich sebagai pelatih masih aman. Terlebih, PRSI memiliki durasi kontrak jangka panjang dengan Milos sejak 2017 lalu.

"Saya rasa yang sudah berjalan baik dilanjutkan dan yang kurang harus diperbaiki. Istilahnya ini belum selesai, kita ini baru mulai, tapi intinya jangka panjang dan kita harapkan (coach Milos) bisa mencetak pemain yang berbobot," ucap Anin.

"Insya Allah (coach Milos diperpanjang), kondisi tim dan pelatih juga kita perkuat. Makanya, kita akan sosialisasikan untuk jangan tanggung karena kita harus melangkah lebih jauh," jelas Anin.

Tim Polo Air : 

Manajer : Reva Deddy Utama 

Pelatih : 

1. Milos Sakovic 

2. Dean Baldwin 

3. Benny Respati 

Atlet : 

1. Rezza Auditya Putra

2. Ridjkie Mulia

3. Novian Dwi Putra

4. Delvin Felliciano

5. Fakri Mahmud

6. Andi Muhammad Uwaizulqarni

7. Beby Willy Eka Paksi Tarigan

8. Zaenal Arifin 

9. Rafi Alfaris 

10. Made Agung Dwicahya Arsana

11. Silvester Goldberg Manik

12. Yusuf Budiman 

13. Rian Rinaldo

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ تَعَالَوْا اِلٰى كَلِمَةٍ سَوَاۤءٍۢ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ اَلَّا نَعْبُدَ اِلَّا اللّٰهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهٖ شَيْـًٔا وَّلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُوْلُوا اشْهَدُوْا بِاَنَّا مُسْلِمُوْنَ
Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang Muslim.”

(QS. Ali 'Imran ayat 64)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement