REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR — Lebih dari 16 ribu warga di Terengganu dan Kelantan, Malaysia harus meninggalkan rumah mereka karena banjir yang melanda dua wilayah negara bagian tersebut pada Selasa (3/12). Sejak akhir Oktober lalu, hujan lebat kerap terjadi.
Hingga saat ini, lebih dari 13 ribu orang dari 4.814 keluarga telah dievakuasi ke 63 pusat bantuan banjir. Menurut laporan, ada dua orang meninggal dalam bencana ini.
Kantor berita Malaysia Bernama juga menyebutkan ada 14 warga yang berprofesi sebagai penebang telah diselamatkan. Mereka dilaporkan terjebak selama dua hari akibat banjir.
Terengganu adalah salah satu negara bagian di wilayah timur Malaysia. Di sana, tercatat ada 2.924 pengungsi dari 805 keluarga yang telah dipindahkan ke 65 pusat bantuan banjir.
Selain di Terengganu dan Kelantan, banjir juga terjadi di Johor. Di negara bagian wilayah selatan Malaysia itu, dilaporkan sebanyak 52 orang telah dievakuasi karena bencana yang baru saja terjadi.
Departemen metereologi Malaysia telah mengeluarkan peringatan banjir untuk sejumlah wilayah di negara itu. Di antaranya adalah di Pahang, negara bagian yang dikenal rawan terhadap bencana ini.
Selain itu, cuaca buruk diperkirakan berlangsung hingga Maret tahun depan. Karenanya, seluruh warga di Malaysia diminta untuk tetap waspada dan memantau perkembangan situasi di wilayah tinggal mereka masing-masing.