Selasa 03 Dec 2019 21:09 WIB

KBRI Filipina: Tak Ada Laporan Kontingen RI Terimbas Badai

KBRI Filipina mengeluarkan imbauan WNI dan kontingen tak keluar rumah saat badai.

Red: Ani Nursalikah
Suasana gedung bertingkat diselimuti awan gelap badai Kammuri di Manila, Filipina, Selasa (3/12).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Suasana gedung bertingkat diselimuti awan gelap badai Kammuri di Manila, Filipina, Selasa (3/12).

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Kedutaan besar Republik Indonesia (KBRI) Fililpina di Manila menegaskan hingga Selasa petang (3/12) tidak ada laporan warga atau kontingen Indonesia yang berlaga di SEA Games 2019 terimbas badai Kammuri.

"Hingga kini alhamdulillah tidak ada laporan, baik dari kontingen atau warga Indonesia yang terimbas badai Kammuri di Filipina," kata Bagian Penerangan Humas dan Media KBRI Manila, Agus Buana kepada Antara di Manila, Selasa.

Baca Juga

Sebelumnya, KBRI Filipina di Manila sempat mengeluarkan imbauan kepada warga atau kontingen Indonesia yang berlaga di SEA Games 2019 untuk tidak melakukan aktivitas di luar rumah. Selain itu, KBRI juga memberikan pusat layanan informasi di nomor +639173198470 apabila terjadi hal yang tidak diinginkan terhadap warga atau kontingen Indonesia.

"Kami juga sudah mencatat seluruh kontingen yang ikut dalam pelaksanaan SEA Games 2019 ada sekitar 1.200 kontingen, dan meminta mereka untuk menghubungan pusat informasi KBRI di Manila apabila ada hal yang tidak diinginkan," katanya.

photo
Seorang petugas berada di dekat bus menggunakan payung saat terjadi badai Kammuri di Muntinlupa Sports Complex, Filipina, Selasa (3/12).

Badai kammuri yang melanda Manila seharian juga tidak mempengaruhi aktivitas atlet atau kontingen Indonesia di Filipina. Bahkan, sejumlah jurnalis yang meliput kegiatan SEA Games 2019 juga masih melakukan kegiatan peliputan dari satu gelanggang ke gelanggan lainnya.

Menurut masyarakat setempat, badai kammuri sudah terbiasa melanda negara tersebut, dan selalu datang di akhir tahun atau Desember, yakni angin kencang disertai hujan. "Tidak perlu khawatir karena tidak berbahaya dan hal ini sudah biasa," kata Joe Franco Castillo, salah satu warga setempat.

Ia mengakui, anginnya memang sedikit kencang dan disertai hujan namun tidak berpengaruh dengan kegiatan masyarakat.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَقَالَتِ الْيَهُوْدُ يَدُ اللّٰهِ مَغْلُوْلَةٌ ۗغُلَّتْ اَيْدِيْهِمْ وَلُعِنُوْا بِمَا قَالُوْا ۘ بَلْ يَدٰهُ مَبْسُوْطَتٰنِۙ يُنْفِقُ كَيْفَ يَشَاۤءُۗ وَلَيَزِيْدَنَّ كَثِيْرًا مِّنْهُمْ مَّآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَّبِّكَ طُغْيَانًا وَّكُفْرًاۗ وَاَلْقَيْنَا بَيْنَهُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاۤءَ اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِۗ كُلَّمَآ اَوْقَدُوْا نَارًا لِّلْحَرْبِ اَطْفَاَهَا اللّٰهُ ۙوَيَسْعَوْنَ فِى الْاَرْضِ فَسَادًاۗ وَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَ
Dan orang-orang Yahudi berkata, “Tangan Allah terbelenggu.” Sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu, padahal kedua tangan Allah terbuka; Dia memberi rezeki sebagaimana Dia kehendaki. Dan (Al-Qur'an) yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu pasti akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan mereka. Dan Kami timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari Kiamat. Setiap mereka menyalakan api peperangan, Allah memadamkannya. Dan mereka berusaha (menimbulkan) kerusakan di bumi. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.

(QS. Al-Ma'idah ayat 64)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement