REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Perhubungan Jawa Barat secara bertahap melakukan pengecekan jalur dalam menyabut arus lalulintas pada liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Jawa Barat. Sejumlah titik kerawanan kemacetan maupun bencana diwaspadai terutama di jalur menuju tempat wisata.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Jabar Hery Antasari, Dishub Jabar telah memasang roller barier di delapan titik yang dianggap rawan kecelakaan di Jabar. Sehingga, sudah dapat digunakan pada musim liburan Nataru tahun ini.
Hery mengatakan, dalam rangka persiapan jalur liburan Nataru, pihaknya
fokus ke jalur-jalur wisata. Karena, karakter libur Nataru dengan lebaran itu berbeda. Nataru lebih pada jalur-jalur wisata yang utama seperti jalur ke Pangandaran, Puncak, Ciater Subang kemudian Palabuhan Ratu, menjadi perhatian fokus mereka. Serta, penanganan jalur di kawasan Bandung Raya seperti Kota Bandung pada saat malam Natal.
"Selain itu, konsentrasi waktu Nataru tidak numpuk seperti mudik balik lebaran. Jadi lebih tersebar bisa di awal tanggal 22 Desember atau di akhir tapi puncak di tahun baru tanggal 30 Desember," ujar Hery kepada wartawan, Selasa malam (3/12).
Menurutnya, penanganan arus liburan Nataru sama seperti tahun lalu hanya ada penambahannya. Di antaranya menginventarisir titik-titik kerawanan baru kemacetan maupun bencana karena bersamaan dengan datangnya musim hujan. Selain itu, berkaitan dengan kesiapan lalin yang sudah terpasang dan baru terpasang di 2019.
"Kami cek kesiapannya dan apakah sudah terpasang, apakah akan tepat waktu dan mudah-mudahan selesai sebelum Nataru," katanya.
Hery pun, mengecek penempatan fasilitas pengamanan jalan yang baru itu yaitu roller barier. Sedikitnya tujuh roller barrier atau pembatas jalan dengan teknologi silinder putar di ruas jalan rawan kecelakaan di Jawa Barat telah terpasang. Pada tahun 2018, tiga roller barrier sudah terpasang yaitu di tikungan ‘S’ Jalan Raya Cikidang-Pelabuhan Ratu, Sukabumi dengan panjang pembatas jalan sepanjang 60 meter, di Jalan Raya Cijambe-Jalan Cagak, Kabupaten Subang sepanjang 20 meter, Jalan Raya Leuweung Tiis, Leles, Kabupaten Garut sepanjang 20 meter.
Memasuki tahun 2019, kata dia, pemasangan dilanjutkan di ruas Jalan Simpang Loji-Puncak Darma, Kabupaten Sukabumi sepanjang 40 meter. Kemudian, pemasangan juga dilakukan di Jalan Tangkuban Parahu, Kabupaten Bandung Barat, KM 28 dengan panjang 80 meter. Selain itu, di Jalan Majalengka-Cikijing KM 59+700 sepanjang 20 meter. Saat ini ada beberapa titik lainnya yang sedang persiapan pemasangan roller barrier yakni di Jalan Tanjung pura-Rengas dengklok-Batujaya, Kabupaten Karawang sepanjang 80 meter. Lokasi lainnya yaitu Jalan Raya Cikajang-Bungbulang, Kabupaten Garut sepanjang 80 meter.
"Ada di delapan titik roller barier juga kita cek kesiapannya. Lebaran kemarin kan belum ada, " katanya.
Hery pun memastikan pihaknya secara bertahap mengecek juga kesiapannya terminal, stasiun dan bandara. Untuk di terminal dan pool bus pihaknya akan melakukan ramp chek. Termasuk SDM-nya.
Hery memberikan peringatan kepada warga yang akan melakukan kegiatan pada liburan Nataru. Karena ini musim liburan yang pertama, maka harus disiapkan kondisi pribadi dan pengemudi, fit dan sehat. Kedua kelengkapan administrasi berkendara harus siap. "Ketiga siapkan kendaraan yang layak seperti ban, mesin, dan rem. Ke empat siapkan tujuan rute jauh-jauh hari jangan mendadak," katanya.