Rabu 04 Dec 2019 05:53 WIB

Puluhan Kapal Pesiar Dipastikan Masuk Indonesia pada 2020

Pelindo III punya enam pelabuhan yang bisa jadi tempat bersandar kapal pesiar

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Kapal pesiar MV Aidavita melintas di Selat Madura Surabaya, Jawa Timur, Jumat (22/11/2019).
Foto: Antara/Didik Suhartono
Kapal pesiar MV Aidavita melintas di Selat Madura Surabaya, Jawa Timur, Jumat (22/11/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Direktur Utama Pelindo III Doso Agung menegaskan komitmennya dalam mendukung terwujudnya target pemerintah untuk mendatangkan 20 juta wisatawan di 2019. Pelindo III, kata dia, saat ini telah memiliki enam pelabuhan yang bisa dilalui dan bisa menjadi tempat bersandarnya kapal pesiar. Yakni Pelabuhan Tanjung Mas, Tanjung Perak, Benoa,  Celukan Bawang, Lembar  dan Gili Mas.

"Dengan hadirnya pelabuhan berstandar kapal cruise ini diharapkan bisa mendongkrak potensi wisata wilayah di sekitar pelabuhan tersebut," kata Doso melalui siaran persnya, Selasa (3/12)

Doso mengungkapkan, hingga akhir November 2019, tercatat 124 unit kapal pesiar bersandar di pelabuhan yang dikelola Pelindo III. Sementara di 2020, kata dia, Pelindo III sudah menerima 79 booking kunjungan dari sejumlah perusahaan kapal pesiar yang akan membawa wisatawan asing. Jumlah tersebut, kata dia, masih sangat mungkin bertambah.

Doso mengklaim, Pelindo III terus memperbaharui kapasitas dermaga dan fasilitas pendukung lainnya, sehingga kapal pesiar bisa langsung sandar di dermaga. "Kalau enggak bisa sandar, pasti jumlah turis yang akan turun, terbatas karena harus ditransfer lagi ke kapal kecil karena kapal cruise hanya dapat berlabuh. Tapi kalau bisa bersandar orang-orang akan turun dari kapal pesiar langsung ke pelabuhan kit," ujar Doso.

Direktur Kepelabuhanan Dirjen Hubla Kementerian Perhubungan Subagiyo, mengapresiasi kesiapan Pelindo III. Dimana sebagai salah satu operator pelabuhan di Indonesia, Pelindo III dirasanya sigap menyiapkan infrastruktur pelabuhan yang memadai. Apalagi, kata dia, sektor perhubungan laut menjadi tanggung jawab bersama antara Kementerian Perhubungan dengan Pelindo III.

“Sektor pariwisata saat ini terus dipacu oleh pemerintah agar bisa memperoleh pendapatan negara melebihi sektor migas. Ini adalah tugas kita bersama terutama kita yang berada di sektor transportasi untuk mendukung rencana tersebut," kata Subagiyo.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement