Rabu 04 Dec 2019 11:04 WIB

Uang Buat Lengah: Senator Australia Ingatkan Infiltrasi Cina

Upaya Partai Komunis China menyusupi Parlemen Australia bukanlah teori konspirasi.

Red:
.
.

Senator independen Jacqui Lambie menuduh Pemerintah Australia dan oposisi kurang berani melindungi rakyatnya dari "ancaman eksistensial" yang ditimbulkan China terhadap negara itu.

Hubungan Australia-China:

  • Senator Lambie menuding pemerintah dan oposisi Australia terlalu tergantung pada China
  • Senator Rex Patrick dari faksi Centre Alliance mengajukan mosi pembentukan komisi penyelidikan hubungan bilateral dengan China
  • Faksi pemerintah dan faksi oposisi menolak mosi tersebut

 

Baca Juga

"Sudah waktunya anggota parlemen ini terbangun dan menyadari adanya upaya China menginfiltrasi ekonomi dan demokrasi kita," ujar Senator Lambie dalam pidatonya di Senat Australia, Selasa malam (4/12/2019).

"Kedua kubu politik (pemerintah dan oposisi) perlu melihat dirinya sendiri dan memastikan apakah mereka bertindak demi kepentingan nasional kita dalam urusan China," katanya.

"Kita telah jadi sasaran empuk (ancaman dari China)," tambah Senator Lambie.

Senator dari daerah pemilihan Tasmania ini melontarkan pernyataan tersebut dalam sesi debat atas mosi yang diajukan Senator Rex Patrick dari faksi Centre Alliance.

Senator Patrick sebelumnya mendesak Senat untuk membentuk komisi yang bertugas menyelidiki segala hal terkait hubungan bilateral Australia dan China. Baik faksi pemerintah maupun faksi Partai Buruh yang beroposisi menolak mosi ini.

Senator Lambie yang mendukung mosi itu menyatakan peringatan mengenai upaya Partai Komunis China menyusupi Parlemen Australia bukanlah teori konspirasi.

"Mereka sudah datang ke sini. Seorang yang dibina Pemerintah China untuk menjadi caleg Partai Liberal di Parlemen Australia, telah ditemukan tewas," katanya.

"Tidak ada yang terbukti tapi hal ini jelas memprihatinkan. Saya pikir kita semua sudah tahu apa yang terjadi," ujar Senator Lambie.

 

"Yang pasti China secara aktif berusaha untuk mengubah demokrasi kita, dan tidak ada pihak yang membicarakannya dengan serius," katanya.

Senator Lambie mengatakan pemerintah saat ini dan sebelumnya telah membuat Australia terlalu tergantung secara ekonomi pada China.

Pemerintahan dari Partai Koalisi Liberal Nasional maupun dari Partai Buruh, katanya, telah menjual nilai-nilai Australia demi mendapatkan uang.

"Sepertiga ekspor Australia itu ke China. Kita mengirimkan lebih dari 120 miliar dolar AS ekspor bijih besi dan batu bara ke China," katanya.

"Perguruan tinggi kita, secara memalukan, mengeruk lebih dari 32 miliar dolar AS dari mahasiswa internasional," tambah Senator Lambie.

Dia mendesak Australia untuk lebih berani menghilangkan ketergantungannya pada China sebagai mitra dagang. "Semua uang itu telah membuat kita lengah," ujarnya.

Senator Lambie dalam kesempatan itu memuji hasil kerja Komisi Anti Korupsi di negara bagian New South Wales yang katanya membongkar dugaan suap seorang pengusaha China ke politisi Partai Buruh.

"Mereka punya komisi anti korupsi yang mampu membasmi semua itu. Mereka punya UU donasi politik terbaik di negara ini. Makanya aparat New South Wales dapat mencium bau busuk," katanya.

"Sayangnya hal ini tidak bisa dicegah di tingkat federal dan bukan karena tidak mungkin, tapi karena tidak ada keberanian," ujar Senator Lmabie.

"Tidak ada penegakan hukum dan tak ada tindak-lanjut jika ditemukan adanya kebusukan," paparnya.

Simak berita menarik lainnya dari ABC Indonesia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement