Rabu 04 Dec 2019 13:48 WIB

IPO Saudi Aramco Kelebihan Permintaan Hingga Tiga Kali

Investor dapat memesan saham Aramco hingga pukul 17.00 waktu Saudi.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Friska Yolanda
Petugas berjalan di depan kantor Saudi Aramco di Jiddah, Arab Saudi, Ahas (3/11). Perusahaan minyak milik pemerintah Arab Saudi. Aramco akan melepas sebagian saham ke publik dan disebut-sebut sebagai IPO terbesar di dunia.
Foto: AP Photo/Amr Nabil
Petugas berjalan di depan kantor Saudi Aramco di Jiddah, Arab Saudi, Ahas (3/11). Perusahaan minyak milik pemerintah Arab Saudi. Aramco akan melepas sebagian saham ke publik dan disebut-sebut sebagai IPO terbesar di dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Penawaran umum perdana (IPO) Saudi Aramco telah hampir tiga kali kelebihan permintaan (oversubscribed). Emiten tersebut menerima pesanan senilai 189,04 miliar riyal.

Proses penjamin emisi saham (bookbuilding) untuk mengalokasikan saham ke pembeli institusional (biasanya manajer aset, asuransi atau dana pensiun) dimulai pada 17 November. Investor memiliki waktu hingga 17.00 waktu Saudi pada 4 Desember untuk melakukan pemesanan.

Aramco berencana untuk menjual 1,5 persen sahamnya dalam suatu kesepakatan yang dapat mengumpulkan hingga 25,6 miliar dolar AS. Raksasa minyak Saudi milik negara ini telah menerima pesanan subscribe sekitar 5,9 miliar saham sejauh ini dari lembaga dalam 17 hari pertama IPO, kata Samba Capital, NCB Capital dan HSBC Arab Saudi, Rabu (4/12).

Biasanya, IPO di Arab Saudi cenderung  subscribe berkali-kali, meskipun jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya dari listing Aramco berarti lebih sulit untuk membandingkan tingkat permintaan.