REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengkonfirmasi kebenaran atas isu kaburnya sembilan tahanan Polsek Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau.
"Ya benar," kata Brigjen Argo Yuwono di Gedung Wisma Antara, Jakarta, Rabu.
Awalnya para tahanan yang kabur diketahui oleh seorang saksi yang melihat sembilan tahanan berada di lorong bangunan antara Polsek Pangkalan Kerinci dan Bank Mandiri, pada Jumat (29/11) pukul 03.00 dini hari. Saksi kemudian menghubungi Kepala SPK Aipda Dwi Purwanto untuk melaporkan kejadian ini.
Aipda Dwi langsung keluar untuk mengecek ke lorong bangunan. Sementara Bripka Ari Wahyudi dan Bripka Binton mengecek ruang tahanan. Aipda Dwi bersama dua anggota Reskrim mengejar para tahanan yang melarikan diri ke arah Simpang Kualo Pangkalan Kerinci.
Tahanan yang kabur diduga mendekam di satu blok yang sama. Pasalnya satu blok tahanan diketahui hanya menyisakan satu orang tahanan, yang sebelumnya dihuni oleh 10 tahanan. Tembok rutan dijebol oleh mereka.
Inisial sembilan tahanan yang kabur adalah LC (tahanan narkoba), Ju (narkoba), RSS (tahanan kasus pengancaman), BT (pencurian), YS (penggelapan kendaraan bermotor), AA (pencurian), GBB (pencurian), HS (pencurian), Ag (narkoba).
Dengan kaburnya sembilan tahanan, jumlah tahanan yang tersisa di Rutan Polsek Pangkalan Kerinci berjumlah tujuh orang. Polri saat ini masih melacak keberadaan para tahanan yang kabur ini.