Rabu 04 Dec 2019 20:10 WIB

Permintaan Bantuan Air Bersih Masih Tinggi di Purwakarta

Di beberapa daerah di Purwakarta masih alami kekurangan air bersih.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Agung Sasongko
BPBD melakukan distribusi air bersih bagi warga (ilustrasi).
Foto: ANTARA FOTO/Seno
BPBD melakukan distribusi air bersih bagi warga (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA — Curah hujan di Kabupaten Purwakarta mulai meningkat seiring berakhirnya musim kemarau. Namun permintaan air bersih karena dampak kekeringan masih tinggi di beberapa daerah.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Kabupaten Purwakarta Wahyu Wibisono. Wibi, sapaan akrabnya, menuturkan warga yang meminta bantuan tangki air bersih masih cukup banyak hingga saat ini.

Baca Juga

Wibi mengatakan di beberapa daerah masih kekurangan air akibat kemarau panjang yang melanda selama beberapa bulan. Meski sudah masuk musim hujan namun ketersediaan air masih belum mencukupi.

“Permintaan air bersih hingga hari ini masih tinggi. Dalam satu hari sesuai kemampuan kita bisa 4-5 kali pengiriman tangki air bersih ke warga,” kata Wibi ditemui di Kantor DPKPB Kabupaten Purwakarta, Rabu (4/12).

Ia mengatakan permintaan yang bisa dilayani DPKPB belum terpenuhi secara optimal. Hal ini dikarenakan keterbatasannya sarana dan prasarana pengiriman bantuan. Sehingga hanya mampu membantu maksimal lima kali pengiriman.

Menurutnya, akibat kemarau panjang ketersedian air tanah sangat berkurang. Termasuk juga pelanggan PDAM yang juga terdampak berkurangnya debit sumber air baku. Sehingga kebanyakan rumah-rumah warga kekurangan air untuk kebutuhan sehari-hari.

Sejak musim kemarau, kata dia, pihaknya menerima banyak permintaan air bersih. Pengiriman air bersih ini pun diberikan secara gratis kepada warga yang membutuhkan. “Dari awal musim kemarau kita sudah menyalurkan 1,44 juta liter air bersih sampai sekarang. Dan itu semua gratis dibayar pemerintah,” ujarnya.

Ia menyebutkan DPKPB mendapatkan pasokan air bersih dari PDAM dan penyedia air bersih. Namun PDAM sudah tidak menyanggupi menyuplai air karena sumber air baku yang semakin berkurang. Oleh karenanya pihaknya mendapatkan air dari penyedia air bersih. Ia mengatakan daerah-daerah yang masih membutuhkan pasokan air bersih seperti Babakan Cikao, Tegalwaru, dan Purwakarta Kota.

Warga bisa mendapatkan bantuan air bersih dengan menghubungi DPKPB dan membuat surat permintaan bantuan air bersih. Ia menambahkan pada anggaran 2020 mendatang dinasnya mengalokasikan untuk menambah sarana untuk pengiriman bantuan air bersih. Karena hanya memiliki satu truk tangki yang dinilainya cukup terbatas melayani permintaan warga setiap harinya.

“Tahun 2020 kita mau tambah water supply supaya saat musim kemarau bisa memberikan layanan yang optimal,” ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement