REPUBLIKA.CO.ID,
Kekurangan asupan serat dapat mempengaruhi beragam aspek mulai dari kesehatan fisik hingga kemampuan kognitif anak.
Dalam jangka pendek, kurang serat dapat memicu konstipasi atau sembelit.
Kekurangan asupan serat dapat memicu timbulnya masalah kesehatan yang lebih serius di kemudian hari, seperti kanker usus besar, penyakit jantung koroner, diabetes mellitus tipe 2, hingga obesitas.
Kekurangan asupan serat juga dapat memengaruhi suasana hati dan membuat orang menjadi lebih mudah marah. Kekurangan asupan serat juga dinilai berkaitan dengan kecemasan, kesulitan fokus, hingga kemampuan kognitif yang lebih lambat.
"Dikatakan, usus itu kan otak kedua kita, karena banyak sel saraf, bisa 100 juta sel saraf ada di usus kita. Dia bisa mengirim sinyal ke otak," jelas konsultan gastrohepatologi anak, Dr Frieda Handayani SpA(K).
Berdasarkan beberapa penelitian, asupan makanan yang sehat dan proporsional dengan pemenuhan serat yang baik dapat memperbaiki keluhan-keluhan ini.
Sumber: Republika Pengolah Adysha Citra Ramadani, Reiny Dwinanda