REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Perombakan manajemen di tubuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendapat apresiasi positif dari Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), sebagai partai koalisi pemerintahan. Hal itu disampaikan lewat Bendahara Umum PKPI Iwan Bogananta yang menyambut baik dan merespons reformasi BUMN yang dilakukan oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Iwan yang juga pelaku bisnis nasional sekaligus, di bawah komando kepemimpinan Ketua Umum Diaz Hendropriyono menilai, gebrakan reformasi ditubuh BUMN sangatlah dibutuhkan. Ini untuk meningkatkan kinerja dan membuat perusahaan BUMN di bawah kepemimpinan Erick Thohir bisa go internasional.
“Memang sudah waktunya BUMN menjadi perusahaan-perusahaan kelas dunia yang dipimpin oleh SDM yang kompeten, bersih dan transparan. Dan impian itu semakin jelas menemukan bentuknya, melalui lompatan-lompatan terukur yang dilakukan oleh Pak Menteri BUMN Erick Thohir," kata Iwan di kantor PKPI di Jakarta, Rabu (4/12).
Menurut dka beberapa kebijakan seperti mengangkat Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi Komisaris Pertamina, memangkas jumlah deputi, menugaskan deputi menjadi Dirut / Komisaris BUMN, dan membatalkan rencana menteri BUMN sebelumnya ialah untuk membangun super holding.
“BUMN Indonesia di masa yang super kompetitif dan era disruptif ini harus mampu menghasilkan terobosan baru, kreatif dan berani. BUMN juga harus dipimpin oleh orang-orang yang prestasi dan kompetensinya tidak perlu diragukan lagi seperti pak Ahok. Harus punya kebijakan yang rada gila , yang out of the boxlah . (Pekerja) yang sudah ada di zona nyaman, pasti gelisah atau khawatir. Itu lumrah," tambah Iwan.
Iwan yang juga Mantan Wakil Bendahara Umum Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin di pilpres 2019 menilai ET sebagai pemimpin yang inovatif dan berintegritas. “Integritas juga menjadi modal utama. Pak Erick mimpin BUMN ya sudah tepatlah, pengalamannya di politik ga usah diragukan, di bisnis apa lagi," ujarnya..
Dia mengatakan, PKPI tidak akan tebang pilih dalam hal ini. Pihaknya akan mengawal kinerja Ahok dan seluruh jajaran pimpinan BUMN lainnya. "Jika kinerja mereka bagus kita harus memberikan apresiasi, sebaliknya jika mengecewakan kami tidak segan-segan memberikan masukan ke pemerintah untuk mengevaluasi," ujarnya.