REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kepala Kepolisian Daerah Riau Inspektur Jenderal Polisi Agung Setya Imam Effendi mengatakan, kepolisian telah menangkap delapan dari sembilan tahanan Polsek Pangkalan Kerinci, Pelalawan yang kabur akhir pekan lalu. Polisi kini masih memburu satu lagi tahanan tersisa.
"Tinggal satu lagi. Kami akan segera tangkap," katanya singkat kepada wartawan di Pekanbaru, Rabu.
Dia mengatakan polisi masih terus memburu tahanan berbagai kasus kejahatan yang melarikan diri dengan cara menjebol sel dan tembok tahanan tersebut.
Mereka juga akan melaksanakan evaluasi kepada jajaran agar kejadian yang sama tidak terulang kembali. "Itu perlu kami lihat kembali, Polsek itu seperti apa kondisinya. Kami tahu bahwa mereka (tahanan) mengelabui sistem pengamanan di tahanan. Tentu kami akan lebih tingkatkan pengamanan di waktu yang akan datang," katanya.
Polda Riau sebelumnya sempat membisu terkait kaburnya sembilan tahanan Mapolsek Pangkalan Kerinci yang terjadi pada Jumat (29/11) dini hari, pukul 03.05 WIB.
Meski menyatakan telah menangkap delapan tahanan yang kabur, Polisi hingga kini belum mengungkap identitas mereka.
Sebelumnya diberitakan sembilan tahanan Polsek Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau, kabur dari ruang tahanan Polsek pada Jumat dini hari atau sekitar pukul 03.05 WIB.
Kaburnya tahanan itu diketahui oleh seorang pedagang yang berada di samping Mapolsek Pangkalan Kerinci dan kemudian melaporkannya kepada polisi.
Saat itu saksi mengaku melihat ada sembilan orang yang diduga tahanan berada di lorong di samping Markas Polsek Pangkalan Kerinci.
Kemudian, Kepala SPK Polsek Pangkalan Kerinci Aipda Dwi Purwanto setelah mendapat informasi itu segera mengecek ruang tahanan dan mendapati tembok tahanan telah dijebol para tahanan. Di dalam ruang tahanan hanya menyisakan satu orang. Sebelumnya di dalam ruangan itu terdapat sepuluh tahanan.