REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Everton menelan pil pahit saat menghadapi Liverpool dalam laga derby Merseyside. Liverpool memetik kemenangan telak 5-2 atas Everton dalam laga di Stadion Anfield, Kamis (15/12) dini hari WIB.
Hasil ini membuat pelatih Everton Marco Silva semakin dalam tekanan. Langkah Silva untuk angkat koper dari Goodison Park semakin besar karena Everton kini masuk zona degradasi. Pihak klub pun dilaporkan telah mengadakan pembicaraan dengan David Moyes, eks pelatih Everton.
"Saya bukan orang yang tepat untuk berbicara tentang situasi ini, saya tidak bisa menjawabnya," kata Silva ketika ditanya tentang masa depannya dilansir the Guardian.
Everton kebobolan lima gol melawan rival sekota mereka untuk pertama kalinya sejak 1982 ketika mereka tercecer ke zona degradasi, dengan kekalahan kedelapan dalam 11 pertandingan Liga Inggris.
Hal itu yang membuat manajemen gerah dengan kiprah yang dibuat pelatih asal Portugal. Meski demikian, Silva tetap menegaskan dirinya akan memberikan yang terbaik kepada the Toffees apabila masih diberikan kepercayaan terus memegang kendali tim.
Ia mengakui anak asuhnya tampil di bawah ekspektasi dan Liverpool mampu memanfaatkan momen tersebut. "Kebobolan serangkaian gol mengerikan dari perspektif defensif. Kami harus melakukan yang lebih baik, lebih berani, dan memenangkan lebih banyak duel. Apa yang sudah kami lakukan tidaklah cukup baik," kata pelatih 42 tahun tersebut.
Empat dari lima gol Liverpool berasal dari kesalahan Everton. Mereka tak sigap menutup alur bola dan pergerakan pemain saat Liverpool melancarkan serangan balik cepat.
Kekalahan memalukan ini membuat Everton tercecer di peringkat 18 dengan hanya mengemas 14 poin dari 15 pertandingan yang telah dijalani.