Kamis 05 Dec 2019 08:44 WIB

Dinas Peternakan Pastikan NTT Bebas dari Virus ASF

Upaya pencegahan masuknya virus ASF ke NTT terus dilakukan.

Red: Muhammad Hafil
Bimbingan Teknis Penanggulangan Penyakit Hewan Eksotik ASF di Kupang, NTT, Kamis (5/12).
Foto: Dok Republika
Bimbingan Teknis Penanggulangan Penyakit Hewan Eksotik ASF di Kupang, NTT, Kamis (5/12).

REPUBLIKA.CO.ID,KUPANG -- Kepala Dinas Peternakan Nusa Tenggara Timur (NTT) Danny Suhadi memastikan peternakan babi di wilayahnya terbebas dari virus African Swine Fever (ASF). Ini karena upaya pencegahan penyebaran virus itu dari Timor Leste terus dilakukan.

"Belum ada yang masuk ke NTT," kata Danny  di sela acara Bimbingan Teknis Penanggulangan Penyakit Hewan Eksotik ASF di Kupang, NTT, Kamis (5/12).

Baca Juga

Menurut Danny, pihaknya banyak melalukan upaya pencegahan agar virus dari Timor Leste yang peternakan babinya sudah dinyatakan positif terkena virus ASF, tidak masuk. Upaya itu antara lain dengan melakukan kerja sama dengan lembaga terkait seperti Bea dan Cukai, Karantina, Imigrasi, dan petugas keamanan di pintu-pintu perbatasan.

Danny belum mendapat informasi sampai kapan virus ASF di Timor Leste itu akan hilang. Namun, pihaknya akan terus menerus memonitor dan terus melakukan upaya pencegahan.