Kamis 05 Dec 2019 09:02 WIB

Program Beras Santri ACT Capai 110 Pesantren

ACT terus mendistribusikan beras untuk berbagai pesantren di berbagai pelosok negeri.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Dwi Murdaningsih
ACT Sumbar Mendistribuskian 2 Ton Beras Untuk Santri di Sumbar, Jumat (1/11).
Foto: Dok ACT Sumbar
ACT Sumbar Mendistribuskian 2 Ton Beras Untuk Santri di Sumbar, Jumat (1/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sampai pekan pertama Desember 2019, program Beras untuk Santri Indonesia (Berisi) dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) telah mencapai hingga 110 pesantren. Hingga kini ACT terus mendistribusikan beras untuk berbagai pesantren di berbagai pelosok negeri ini.

Direktur Program ACT, Wahyu Novyan mengatakan, pendistribusian beras Berisi akan menyasar pesantren-pesantren prasejahtera yang seara perekonomian masih belum mampu memenuhi kebutuhan pangan santri-santrinya. "Pesantren prasejahtera ini masih banyak kita temukan di berbagai daerah. Mereka secara mandiri memenuhi kebutuhannya, sedangkan santrinya tak dimintai biaya pendidikan," kata Wahyu, dikutip dari laman ACT.

Baca Juga

Puluhan ribu santri juga menikmati manfaatnya, khususnya santri-santri yang memang belajar di pesantren prasejahtera. Hingga 4 Desember program Berisi telah menjangkau 18.187 santri. Mereka tersebar di 110 pesantren yang ada di 66 kota atau kabupaten di Indonesia.

Salah satu pesantren yang baru saja mendapatkan bantuan beras yakni Pesantren Al-Fatah Sukabangun Dalam, Kecamatan Delta Pawan, Kabupaten Ketapang. Di pesantren yang dihuni 143 santri ini, sebanyak satu ton beras diserahkan. Santri di pesantren tersebut datang dari keluarga kalangan prasejahtera, mereka tak dipungut biaya untuk belajar.

Tim Program ACT Kalimantan Barat, Amelian Dinisia  mengatakan, selain secara ekonomi masih rendah, bangunan Pesantren Al-Fatah juga masih terbatas. Ruangan istirahat santri setiap siangnya juga digunakan sebagai tempat belajar.

"Bantuan beras ini semoga dapat menjadi penyemangat belajar santri," ucap Amelian

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement