REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memerankan seorang ibu berusia 69 tahun bernama Nurmala di film Darah Daging cukup menantang bagi aktris Karina Suwandi. Peran itu menuntut penjiwaan sebagai ibu yang lebih matang, mengingat saat ini Karina baru berusia 45 tahun.
"Umur saya masih jauh, jadi pengalaman hidupnya belum sampai. Saya lihat mama saya yang usianya sudah 70-an. Lihat kalau jalan gimana, terutama body gesture-nya, bagaimana dia menjalani hidup sehari-hari," ujarnya.
Supaya penampilannya lebih meyakinkan, tim mengaplikasikan riasan tua pada wajah Karina. Perempuan keturunan Indonesia dan Republik Ceko itu mengaku melakukan tes make-up hingga empat kali sampai sutradara puas dengan hasilnya.
Karina mengatakan, peran ini cukup baru baginya. Sebab, dia lebih sering memerankan ibu yang hidup berkecukupan, bahkan mewah. Dalam cerita, Nurmala adalah ibu dari tiga anak lelaki yang melakukan perampokan bank demi menyelamatkan nyawanya.
Sang aktris mengaku sangat tertantang memasukkan sikap kuat, tabah, tegar, cinta keluarga, dan berbesar hati dalam aktingnya sebagai sosok Nurmala. Alasan lebih detail dari aksi kriminal itu bisa disimak pada film yang diputar mulai 5 Desember itu.
"Ada banyak lapisan dalam peran Nurmala, membuat human experience dan hubungan personal lebih mendalam. Mudah-mudahan film berunsur action dan drama keluarga ini bisa diterima," ucap Karina yang juga populer pada 1980-an.
Karina beradu akting dengan Ray Sahetapy, Donny Alamsyah, Ario Bayu, Arnold Leonard, Estelle Linden, dan Tanta Ginting. Darah Daging besutan rumah produksi Skylar Pictures menjadi debut penyutradaraan sineas Sarjono Sutrisno alias Stro.