REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah mengambil sampel air dari lima titik Sungai Bengawan Solo. Langkah itu ditempuh menyusul adanya perubahan warna menjadi merah tua di beberapa wilayah aliran sungai di provinsi tersebut.
Sampel diambil di tiga titik di Bojonegoro dan dua titik di Ngawi. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, perubahan warna air sungai menjadi merah tua kemungkinan disebabkan beberapa faktor.
"Perubahan warna akibat pencemaran sungai tersebut bisa dimungkinkan dari beberapa faktor dan tentunya kita harus lakukan pembuktian lewat pengujian ilmiah," ujar Khofifah di Surabaya, Kamis (5/12).
Jika terbukti adanya pencemaran sungai, Khofifah berharap pelakunya dapat ditindak tegas sesuai peraturan perundang-perundangan yang berlaku. Khofifah mengharapkan sinergi yang lebih kuat antara pihak aparat penegak hukum, kementerian teknis, Pemprov Jateng, serta Pemprov Jatim.
Khofifah juga berharap, Kementrian LHK bersama Kementerian PUPR dapat melakukan proses tindak lanjut atas kasus ini. Dia kembali menegaskan, jika terbukti adanya pencemaran sungai, maka pencemar harus diberi peringatan sampai dengan sanksi sesuai peraturan petundan-undangan.
"Bagi perusahaan yang membuang limbahnya secara tidak bertanggung jawab itu ditindak tegas. Perlu tindakan tegas jika memang dianggap efektif dan bisa menjerakan. Sebagaimana KLHK juga memberikan strict punishment pada perusahaan pembakar hutan," ujar Khofifah.
Lebih lanjut, Khofifah menyampaikan, pada 3 Desember 2019, telah diselenggarakan Kongres Sungai Bengawan Solo dengan Pemprov Jateng di Semarang. Dalam kegiatan tersebut juga dibahas pentingnya daya dukung alam dan lingkungan. Utamanya, terkait kualitas baku mutu air sungai.
Dalam Rakor tersebut juga disepakati adanya action plan dan surat keputusan bersama antara Provinsi Jatim dan Jateng untuk penanggulangan sungai Bengawan Solo. Dengan begitu, tidak ada daerah yang merasa terkena dampak pencemaran.
"Dua bulan lalu saya juga sudah berkoordinasi dengan Pak Ganjar (Gubernur Jateng) terkait baku mutu air di sungai Bengawan Solo dan ternyata Pak Ganjar juga mempersoalkan kualitas baku mutu air Bengawan Solo yang mengalami penurunan kualitas cukup dalam," ucap Khofifah.