Kamis 05 Dec 2019 12:34 WIB

Luncurkan pwijabar.com, Uu Buka Konferensi Kerja PWI Jabar

PWI Jabar selalu terdepan dalam pengembangan organisiasi wartawan.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Persatuan Wartawan Indonesia Jawa Barat menggelar Konferensi Kerja di Hotel Horison Bandung, Rabu (4/12). Diluncurkan pula website PWI Jabar dengan nama domain pwijabar.com.
Foto: Foto: Istimewa
Persatuan Wartawan Indonesia Jawa Barat menggelar Konferensi Kerja di Hotel Horison Bandung, Rabu (4/12). Diluncurkan pula website PWI Jabar dengan nama domain pwijabar.com.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Persatuan Wartawan Indonesia Jawa Barat menggelar Konferensi Kerja di Hotel Horison Bandung, Rabu (4/12). Diluncurkan pula website PWI Jabar dengan nama domain pwijabar.com. 

Konferensi dibuka oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum. Konferensi dihadiri pengurus Cabang dan Pengurus Perwakilan kabupaten/Kota se Jawa Barat. 

Ketua PWI Jabar pada kesempatan itu juga melantik pengurus PWI Peduli, sebuah wadah sosial yang ada di kepengurusan PWI Jabar. Menurut Ketua PWI Jabar, Hilman Hidayat, pihaknya terus berupaya meningkatkan kompetensi wartawan dengan melakukan uji kompetensi wartawan (UKW). 

Hal ini sangat penting karena pertumbuhan anggota PWI di Jabar cukup signifikan. Saat ini, ada 200 anggota PWI Jabar yang baru bergabung. Rekrutmen ini, dibarengi dengan uji kompetensi wartawan. 

"Karena itu salah satu program yang akan dibahas di konferensi kerja ini adalah program kerja uji kompetensi," ujar Hilman. 

Sedangkan Ketua PWI pusat Attal Depari menyambut baik program ini. Ia mengatakan, PWI Jabar selalu terdepan dalam pengembangan organisiasi wartawan.

"Jabar memiliki kepengurusan di hampir semua kabupaten kota. Daerah lain hanya ada memiliki 3 kepengurusan kabupaten kota dari 12 daerah yang ada. Tambahan 200 anggota baru juga itu luar biasa," katanya.

Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum pun menyambut baik konferensi kerja daerah untuk mendapatkan program kerja yang baik. "Program kerja itu yang biasa saja agar bisa dikerjakan program nya dengan baik. Kalau programnya tidak biasa, malah nanti susah mengerjakannya," katanya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement