Kamis 05 Dec 2019 13:12 WIB

Maskapai akan Sediakan Tiket Pesawat Lebih Murah 30 Persen

Mulai hari ini penjualan tiket pesawat 30 persen lebih murah akan disosialisasikan

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Tiket pesawat
Foto: Republika
Tiket pesawat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan maskapai segera menjual tiket pesawat dengan harga 30 persen lebih murah. Hal tersebut dilakukan setelah adanya komitmen rebalancing harga avtur.

"Kami dapat kondirmasi dari Garuda, ada tiket dengan harga lebih murah 30 persen untuk Senin sampai Kamis," kata Budi di Gedung Kementerian Perhubungan, Kamis (12/5).

Baca Juga

Budi memastikan mulai hari ini penjualan harga tiket pesawat dengan 30 persen lebih murah akan disosialisasikan. Budi memastikan Kementerian Perhubungan sudah mengkoordinasikan terkait persoalan avtur dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Garuda sudah melakukan (komitmen menurunkan harga tiket 30 persen lebih murah). Insyaallah Lion Air juga," tutur Budi.

Untuk itu, Budi mengimbau bari masyarakat yang berencana mudik saat Natal dan Tahun Baru 2019/2020 dapat merencanakan pemberangkatan menggunakan pesawat saat hari biasa, bukan akhir pekan. Dengan begitu masayarakat bisa mendapatkan harga tiket yang lebih murah.

Sebelumnya, Budi menginginkan PT Pertamina (Persero) melakukan evaluasi struktur biaya. Khususnya untuk mengatasi persoalan mahalnya harga avtur.

"Saya tidak mau intervensi, biar Kementerian ESDM dan BUMN yang melihat sehingga efisiensi apa yang dilakukan secara kolektif ada efisiensi yang dilakukan," kata Budi di sela-sela Rapat Kerja (Raker) Kementerian Perhubungan di Hotel Grand Mercure, Jakarta, Selasa (3/12).

Terlebih, Budi mengatakan crude oil di Indonesia relatif mahal. Budi memastikan mengenai hal tersebut sudah berbicara dengan Kementeriaan Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk melakukan evaluasi bersama tanpa intervensi.

Selain itu, Budi juga meminta Kementerian Keuangan bisa memberikan kelonggaran PPN untuk avtur di Indonesia bagian Timur agar lebih murah. "Syukur-syukur kalau (PPN) hilang hingga harga avturnya murah sehingga operator tetap berjalan dengan avtur," ungkap Budi.

Pada dasarnya, Budi menegaskan pemerintah menginginkan industri aviasi di Indonesia lebih baik. Artinya, kata Budi, maskapai dapat terus bertahan, untung, dan tidak rugi.

"Tetapi mereka ini bisa melayani dengan tarif-tarif yang terjangkau. Ada yang memang bisnis dan lain. Oleh karenanya, kita mulai dari avtur," tutur Budi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement