REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kandidat calon presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan akan mempertimbangkan Kamala Harris sebagai wakil presidennya. Harris baru-baru ini keluar dari pertarungan kandidat calon presiden Partai Demokrat.
Biden yang menjabat sebagai wakil presiden Barack Obama dua periode itu sempat menjalani perdebatan sengit dengan Harris pada pertengahan tahun ini. Tapi kini ia memuji Harris di kampanye di Ames, Iowa.
"Senator Harris memiliki kapasitas untuk menjadi apa pun yang ia mau. Saya berbicara dengannya kemarin. Dia solid, dia bisa menjadi presiden suatu hari nanti, dia bisa menjadi wakil presiden, dia bisa melangkah ke Mahkamah Agung," kata Biden dalam video yang diunggah stasiun televisi CBS, Kamis (5/12).
Biden dan Harris menjalani perdebatan sengit di debat pertama kandidat Partai Demokrat di Miami Juni lalu. Harris tampil gemilang saat itu. Ini membuat namanya mencuat untuk menantang Presiden Donald Trump dari Partai Republik pada pemilihan presiden tahun depan.
Tapi ia keluar dari keluar dari bursa calon pemimpin AS yang baru. Biden memuji Harris setelah ia keluar. Harris berteman baik dengan putra Biden yakni Beau, sebelum ia meninggal dunia pada tahun 2015 karena kanker otak.
"Tentu saya akan (mempertimbangkannya)," kata Biden saat ditanya apakah ia mempertimbangkan Harris sebagai rekannya dalam pemilihan presiden 2020 mendatang.
Pada awal tahun ini Harris dinilai sebagai penantang tangguh dari Partai Demokrat. Tapi kesulitan organisasi dan keuangan membuatnya ia tidak mampu melanjutkan pencalonannya.
Senator dari California itu berpotensi membawa banyak hal. Mantan jaksa penuntut, jaksa agung negara bagian, dan salah satu dari dua perempuan kulit hitam yang pernah terpilih sebagai anggota Senat.
Ia masih dinilai sebagai politisi yang sedang naik daun di partainya. Setelah Harris keluar dari bursa kandidat presiden kini Partai Demokrat tinggal memiliki 15 orang kandidat.