REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Plt Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Timur, Moch. Amin Mahfud menegaskan, tidak ada kesengajaan dalam pembuatan soal ujian penilaian akhir semester (PAS) tingkat madrasah aliyah (MA) yang menyinggung tentang khilafah di beberapa sekolah di Kediri. Soal tersebut dianggap bermasalah, setelah viral di media sosial.
"Sudah klarifikasi, pembuatan soal ini tidak ada unsur kesengajaan dari si pembuat soal. Karena ini (soal) adalah copy-paste," ujar Amin dikonfirmasi Kamis (5/11).
Amin mengungkapkan, soal yang menyinggung soal khilafah tersebut merupakan salinan dari buku pegangan guru. Amin mengatakan, buku tersebut nantinya akan ditarik.
Amin menegaskan, soal yang menyinggung tentang khilafah itu tidak boleh diberikan kepada para siswa. Ia juga mengingatkan kepada para pembuat soal agar jangan asal menyalin.
"Ini kita sudah memberikan warning kepada teman-teman baik kepala madrasah-nya Kelompok Kerja Madrasah (KKM), maupun guru-guru fiqihnya. Jangan sampai membuat soal itu copy-paste, kemudian tidak ada telaah. Mestinya harus ada verifikasi atau telaah sebelum naik cetak," ujar Amin.
Amin menegaskan, pihaknya akan mengukur sejauh mana kesalahan yang dibuat pihak-pihak pembuat soal tersebut. Nantinya, kata dia, tim dari inspektorat jenderal dan Litbang, akan melakukan telaah terkait dengan kasus ini, karena soal yang dihasilkan marupakan hasil kerja tim.
"Jadi masing-masing kepala madrasah itu juga harus bertanggung jawab, Waka kurikulum juga harus bertanggung jawab terhadap kasus ini. Jadi nanti semuanya akan kita telaah masing-masing person berperan untuk apa kita akan memberikan apa punishment kepada yang bersangkutan," kata Amin.
Naskah ujian bermuatan kata-kata khilafah itu, muncul pada mata pelajaran Fiqih yang akan diujikan kepada siswa/i kelas XII MA di wilayah Kediri Utara. Naskah soal itu ditemukan di enam Madrasah Aliyah Negeri di Kediri, yakni lima MAN di Kabupaten Kediri, dan satu MAN di Kota Kediri. Dari enam Madrasah itu, hanya satu MAN di Kota Kediri yang telah mengujikan. Sementara lima MAN di Kabupaten Kediri belum diujikan ke siswa.