Kamis 05 Dec 2019 16:11 WIB

Purwakarta Tingkatkan UMKM Lewat Pariwisata

UMKM cenderung meningkat sesaat setelah sektor pariwisata berkembang pesat.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Esthi Maharani
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika. (Dede Nurhasanudin/ayopurwakarta)
Foto: Dede Nurhasanudin/ayopurwakarta
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika. (Dede Nurhasanudin/ayopurwakarta)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA — Kabupaten Purwakarta berupaya meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan warganya, salah satunya pelaku UMKM. Peningkatan ekonomi UMKM ini digenjot melalui pengembangan pariwisata.

Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika menjelaskan, penataan sektor pariwisata selama ini memang sudah menjadi agenda yang masuk ke dalam rencana kerjanya. Menurutnya, sektor pariwisata bisa menjadi peluang besar untuk meningkatkan perekonomian warganya.

"Dari pariwisata, dipastikan akan tumbuh ekonomi-ekonomi kreatif masyarakat," kata Anne, Kamis (5/12).

Anne menambahkan, sejauh ini denyut perekonomian masyarakatnya melalui UMKM cenderung meningkat sesaat setelah sektor pariwisata berkembang pesat. Atas dasar itu, pihaknya optimistis sektor UMKM ini bisa terus berkembang dimasa mendatang.

Atas dasar perhatiannya pada UMKM dan pariwisata Anne mendapatkan apresiasi apresiasi dan penghargaan dari Direktorat Jenderal Otonomi Daerah (OTDA), Kementerian Dalam Negeri RI lewat ajang Regional Leader Enterpreneur Awards 2019 yang bekerjasama dengan Markplus.Inc. Anne mengaku, pihaknya cukup bangga dengan mendapatkan penghargaan tersebut. Menurutnya, penghargaan ini akan menjadi spirit kepada jajarannya untuk terus berinovasi agar dapat terus meningkatkan perekononian masyarakat.

"Kami akan terus mendorong, tak terkecuali sektor pariwisata. Karena, kami menilai sektor wisata bisa menjadi salah satu pendongkrak perekonomian warga," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement