REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Memasuki musim hujan, pihak sekolah berencana merelokasi sebagian siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sirnasari di Desa Sirnasari, Kecamatan Sariwangi, Kabupaten Tasikmalaya. Relokasi hanya dilakukan kepada siswa yang ruang kelasnya rusak.
Operator sekaligus guru SDN Sirnarasi, Irwan Sohibul Mu'in mengatakan, jika intensitas hujan semakin tinggi, para siswa akan direlokasi ke Madrasah Diniyah yang ada di desa itu. Jarak madrasah diniyah tersebut hanya sekitar 1,5 kilometer dari SDN Sirnasari.
"Untuk musim hujan, dengan kepala sekolah sudah kita bicarakan, harus dievakuasi. Tiga rombel (rombongan belajar) akan dievakuasi ke madrasah di kampung sebelah," kata dia kepada Republika, Kamis (5/12).
Menurut dia, madrasah terdiri dari enam ruang kelas. Madrasah hanya digunakan anak-anak belajar diniyah pada siang hari. Sementara pagi hari, dua ruang kelas digunakan untuk pendidikan anak usia dini (PAUD) dan raudatul athfal (RA). Artinya, masih sisa empat ruang kelas yang bisa digunakan pada pagi hari.
Irwan belum memastikan waktu relokasi akan dilakukan. Namun, ketika intensitas hujan terus meninggi pihak sekolah tak mau ambil risiko.
"Selama ini belum pernah dievakuasi. Tapi nanti musim hujan sudah tinggi, mau tak mau dievakuasi. Soalnya kalau pagi-siang juga anak-anak tidak akan kondusif," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, kondisi salah satu ruang kelas SDN Sirnasari harus disangga dengan lima tiang kayu agar atap ruangan tetap berdiri tegak. Sementara ruang kelas lainnya juga dalam kondisi tak baik-baik saja, seperti dindingnya yang mulai mengelupas, atap berlubang dan bocor, serta jendela tanpa kaca.