REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Chelsea siap memecahkan rekor transfer klub demi memboyong pemain Borussia Dortmund, Jadon Sancho. The Blues yakin akan bisa mengalahkan Manchester United dalam persaingan mendapatkan tanda tangan Sancho pada bursa transfer Januari 2020 atau pada bursa musim panas mendatang.
Chelsea menyusun rencana transfer, meski saat ini sedang menjalani larangan untuk merekrut pemain selama dua jendela transfer. Sancho, pemain asal Inggris, tersebut memiliki hubungan dekat dengan sejumlah pemain Chelsea, termasuk rekan di timnas Inggris Tammy Abraham dan Callum Hudson-Odoi. Sancho juga berasal dari London.
Sancho dianggap siap meninggalkan Dortmund setelah mengalami awal yang tidak konsisten di Bundesliga Jerman musim ini. Meski performanya tetap tinggi, ia telah terkena sanksi disipliner.
Pemain berusia 19 tahun itu diganti pada pertandingan liga melawan Bayern Muenchen setelah hanya bermain selama 36 menit. Pelatih Dortmund Lucien Favre beralasan bahwa penarikan Sancho karena performa si pemain tidak cukup baik.
Dilansir Goal, Kamis (5/12), pada pekan lalu, Sancho bahkan tidak masuk dalam starting line-up ketika menghadapi Barcelona di Liga Champions setelah terlambat datang untuk pertemuan tim pra-pertandingan. Usai pertandingan itu, Favre mengatakan bahwa ia membutuhkan pemain yang fokus untuk laga tersebut. Di laga itu, Barcelona memetik kemenangan dengan skor 3-1.
Masalah-masalah tersebut memberikan isyarat bahwa Dortmund bisa saja mempertimbangkan untuk menjual salah satu pemain berharganya lebih cepat. Dortmund juga berharap dapat mendatangkan Antony dari Sao dan Everton dari Gremio dengan menggunakan dana hasil penjualan Sancho.
Dortmund sebelumnya menjual Ousmane Dembele ke Barcelona dengan harga awal 105 juta euro atau sekitar Rp 1,63 triliun pada 2017. Sancho kemungkinan akan dijual lebih mahal mengingat kontraknya baru habis 2022.