Kamis 05 Dec 2019 17:32 WIB

Mengenal Ari Askhara, Dirut Garuda yang Dipecat karena Moge

Ari Askhara memilik harta kekayaan dan aset-aset yang nilainya fantastis.

Direktur Utama Garuda Indonesia - Ari Askhara
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Direktur Utama Garuda Indonesia - Ari Askhara

REPUBLIKA.CO.ID, Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara dipecat menyusul kasus penyelundupan motor Harley Davidson bekas dan dua sepeda Brompton dalam pesawat baru Airbus A330-900. Penyelundupan tersebut berpotensi merugikan negara berkisar Rp 532 juta hingga Rp 1,5 miliar.

Kepastian soal pemecatan Ari Askhara disampaikan langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir dalam jumpa pers yang digelar pada Kamis (5/12) sore.

Baca Juga

Ari Askhara memang diketahui sebagai penyuka motor gede (moge) semacam Harley Davidson. Perkiraan harga Harley Davidson yang diselundupkan di dalam pesawat baru milik Garuda Indonesia mencapai Rp 800 juta per unit. Sedangkan, harga sepeda Brompton yang juga berada di dalam pesawat adalah sekitar Rp 50 juta hingga Rp 60 juta per unit.

Ari Askhara kini kembali menjadi sorotan. Salah satunya soal harta kekayaan dan aset-aset yang ia miliki.

Ari Askhara memiliki nama lengkap I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra. Lelaki kelahiran 13 Oktober 1971 ini adalah sosok yang boleh dibilang sudah malang-melintang dalam dunia per-BUMN-an dan per-maskapai-an.

Sebelum menempati posisi teratas di Garuda Indonesia, ia sempat berkarier di banyak perusahaan. Ia sempat juga merangkap jabatan sebagai komisaris utama Sriwijaya Air sebelum akhirnya mengundurkan diri karena dinilai berpotensi memantik usaha monopoli jasa penerbangan.

Setelah lulus dari Fakultas Ekonomi UGM tahun 1994, dia bergabung bersama Bank Ekspor Impor Indonesia yang kelak menjadi Bank Mandiri. Dia bekerja di sana selama 11 tahun (sampai 2005) dengan jabatan paling tinggi sebagai Assistan Vice Presiden

Dari 2005-2014, dia pindah ke beberapa perusahaan multinasional di antaranya Deutsche Bank (Vice President), Barclays Investment Back (Direktur), Petrosand (Direktur Keuangan), dan ANZ Bank (Head of Natural resources Indonesia).

Sebelum berlabuh di Garuda Indonesia, ia pernah menduduki jabatan penting di sejumlah BUMN. Pertama, direktur pengembangan sistem PT Wijaya Karya (Persero). Kedua, direktur keuangan PT Pelindo III (Persero).

Di Garuda Indonesia, sebelum akhirnya menjabat sebagai Dirut menggantikan Pahala N Mansury, Ari menjabat sebagai direktur keuangan dan manajemen risiko.

Sebelum kasus Harley selundupan mencuat, nama Dirut Garuda Indonesia ini sempat diperbincangkan setelah membenarkan larangan penumpang untuk tidak mengambil foto dan video di dalam pesawat.

Tak hanya mengenai sepak terjangnya di perusahaan BUMN, harta kekayaannya juga menjadi sorotan publik. Pada 28 Maret 2019, Ari Askhara pernah melaporkan harta kekayaannya sebesar Rp 37.561.339.665 kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Berdasarkan laporan yang disampaikan ke KPK, Ari tercatat memiliki beberapa aset mewah. Salah satu aset paling banyak yang dimilikinya adalah tanah dan bangunan. Ia memiliki 8 bidang tanah dan bangunan senilai Rp 23,275 miliar.

Delapan bidang tanah tersebut tersebar di banyak daerah, antara lain Depok, Bogor, Jakarta Timur, Buleleng, Denpasar, dan Gianyar.

Kemudian ada aset harta bergerak berupa kendaraan. Ari diketahui mempunyai beberapa kendaraan berupa mobil Mistubishi Pajero Sport, Mazda 6, dan Lexus Minibus. Harta lainnya adalah berupa harta bergerak berupa giro atau setara kas lainnya, nilai asetnya ini diketahui mencapai Rp 10,441 miliar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement