REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- VP Corporate Communication PT Garuda Indonesia Ikhsan Rosan enggan memberi komentar lebih lanjut terkait pemberhentian Dirut Garuda, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Pemberhentian terkait temuan sepeda Brompton dan motor Harley Davidson di dalam pesawat baru Garuda Airbus A330-900 oleh Ditjen Bea Cukai Kemenkeu beberapa harilalu.
Ikhsan hanya mengatakan Garuda Indonesia akan ikut apapun keputusan Menteri BUMN Erick Thohir.
“Kita tidak komentari itu. Kan Pak Menteri sudah kasih statement. Kita ikut Pak Menteri saja,” katanya saat ditemui usai rapat panja dengan Komisi VIII DPR RI terkait Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis.
Rapat yang digelar pukul 14.00 WIB itu dihadiri Dirjen Perhubungan Udara Polana B Pramesti, Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, Direktur Pemasaran Korporat PTPertamina Basuki Trikora Putra, dan Direktur Komersial PTAP I Devi Suradji.
Sedangkan, Direktur Utama Garuda I Gusti Ngurah AskharaDanadiputra atau Ari Askhara diwakilkan dua direkturnya yakni Direktur Niaga Pikri Ilham Kurniansyah dan Direktur Keuangan dan Risiko Garuda Fuad Rizal.
Rapat panja berlangsung bersamaan dengan konferensi pers yang digelar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Gedung Djuanda I Kemenkeu, Jakarta, dengan agenda soal perkembangan temuan motor mewahdalam pesawat Garuda.
Dalam konferensi pers yang juga dihadiri Menteri BUMN Erick Thohir itu, Erick meminta Dirut Garuda mundur dari jabatannya.