Jumat 06 Dec 2019 10:17 WIB

Tulus Siapkan Kantong Belanja di Bagasi Mobilnya

Kurangi sampah plastik, Tulus bawa kantong belanja di mobilnya.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Reiny Dwinanda
Penyanyi Tulus. Kurangi sampah plastik, Tulus bawa kantong belanja di mobilnya.
Foto: Antara
Penyanyi Tulus. Kurangi sampah plastik, Tulus bawa kantong belanja di mobilnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi Tulus tak mau ketinggalan untuk berpartisipasi dalam mengurangi sampah plastik. Apalagi, ia sangat menyadari gawatnya dampak sampah plastik di lautan dan lingkungan sekitarnya.

Tulus pun melakukan langkah sederhana sebagai inisiatif pribadinya. Pelantun tembang "Labirin" itu menggunakan kantong khusus untuk berbelanja.

Baca Juga

"Sederhananya yang sudah mulai, saya biasakan, sudah tidak pakai lagi kantong plastik, tapi kantongnya sudah bawa dari rumah," ungkap Tulus ditemui di Jakarta Selatan, Kamis (29/11).

Tulus juga menyiapkan kantong khusus yang disediakan khusus di bagasi mobilnya. Ketika ke supermarket untuk berbelanja, maka barang-barang yang dibeli tinggal dimasukkan ke dalam kantong yang telah dia sediakan.

"Masih hal-hal kecil sih yang saya lakukan. Masih banyak yang harus dipelajari dan dilakukan," ungkap penyanyi kelahiran Bukittinggi, Sumatra Barat itu.

Tulus menyadari, banyak hal yang masih harus dipelajari mengenai lingkungan saat ini. Baik itu mengenai kerusakannya, maupun upaya yang bisa dilakukan untuk pengurangan kerusakan lingkungan.

"Fakta tentang kandungan poliester itu ada dalam tekstil. Hal itu saya baru tahu. Selama ini, saya hanya konsumen yang menggunakan busana sehari-hari," tutur penyanyi Indonesia yang lagunya paling banyak diputar di Spotify itu.

Sebagai bentuk nyata lain untuk mencegah kerusakan lingkungan, Tulus juga melakukan kolaborasi bersama dengan Sejauh Mata Memandang dalam Pameran Laut Kita Masa Depan Kita. Dia memberikan narasi pentingnya menjaga laut sebagai bentuk kepeduliannya terhadap lingkungan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement