Jumat 06 Dec 2019 10:54 WIB

Erdogan Hadiri Peresmian Masjid Ramah Lingkungan Cambridge

Masjid tersebut menjadi respons terbaik terhadap meningkatnya Islamofobia.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Presiden Turki Recep Tayip Erdogan menghadiri upacara peresmian Masjid Pusat Cambridge, Inggris, pada Kamis (5/12).
Foto: Anadolu Agency
Presiden Turki Recep Tayip Erdogan menghadiri upacara peresmian Masjid Pusat Cambridge, Inggris, pada Kamis (5/12).

REPUBLIKA.CO.ID, CAMBRIDGE -- Presiden Turki Recep Tayip Erdogan menghadiri upacara peresmian Masjid Pusat Cambridge, Inggris, pada Kamis (5/12). Erdogan hadiri bersama ibu negara Emine Erdogan dan sekelompok pejabat tinggi Turki.

Berbicara tentang masjid ramah lingkungan pertama di Eropa yang dibangun di Cambridge, Erdogan mengatakan bahwa masjid tersebut akan menjadi respons terbaik terhadap meningkatnya Islamofobia.

Baca Juga

"Saya percaya masjid ini, yang telah menjadi simbol solidaritas terhadap diskriminasi sejak saat pertama, akan, Insya Allah, terus menjadi pusat persatuan, percakapan dan perdamaian di masa depan," kata Edogan, dilansir di Anadolu Agency, Jumat (6/12).

Upacara dibuka dengan pembacaan Alquran dari imam masjid Sejid Mekic. Juga menghadiri upacara tersebut, penyanyi Inggris Yusuf Islam mengatakan Masjid Pusat Cambridge akan mempromosikan pemahaman. Yusuf Islam berterima kasih kepada presiden Turki dan Direktorat Urusan Agama Turki untuk bantuan dalam membangun masjid.

"Kami tidak hanya membuka masjid di Cambridge tetapi juga menghadirkan karya yang menolak kontradiksi," kata kepala Direktorat Agama, Ali Erbas dalam pidatonya.

Jalan untuk membangun masjid ramah lingkungan pertama di Eropa dimulai pada tahun 2008. Saat itu, ketika kapasitas gereja-gereja dan rumah-rumah lokal tidak dapat memenuhi kebutuhan ibadah umat Islam setempat.

Siswa Muslim di kota itu meminta bantuan ke salah satu Muslim paling berpengaruh di Inggris Timothy Winter, juga dikenal sebagai Syaikh Abdal Hakim Murad, dekan Cambridge Muslim College, yang berperan penting dalam mendapatkan tanah untuk masjid baru. Lebih dari 10 ribu orang dan kelompok menyumbangkan uang untuk pembelian masjid itu, dengan kelompok-kelompok Turki menyumbang paling banyak. Dana Nasional Qatar juga termasuk di antara para donor.

Selain menggunakan bahan-bahan alami seperti kayu dan marmer, masjid ini sudah terkenal karena nol jejak karbon.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement