REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Petugas pemadam kebakaran berjuang untuk menahan hampir 150 titik api di negara bagian New South Wales pada Jumat (6/12). Kondisi ini memunculkan kekhawatiran titik api akan bertambah dan terus mendekati kota terbesar di Australia, Sydney.
Komisaris Layanan Pemadam Kebakaran Pedesaan New South Wales Shane Fitzsimmons mengatakan pihak berwenang sangat prihatin dengan delapan kebakaran dengan tingkat darurat terjadi di sekitar Sydney. Wilayah itu menjadi rumah bagi sekitar lima juta orang.
"Mereka memiliki potensi atau diperkirakan akan menyebar lebih jauh ke timur, yang sayangnya memasuki wilayah yang lebih padat, desa, komunitas, daerah perdesaan terpencil, dan praktik pertanian dan bisnis lainnya di seluruh wilayah," kata Fitzsimmons.
Beberapa kebakaran di barat laut kota telah bergabung sehingga menciptakan satu kobaran api besar. Dengan kondisi angin panas dan kering penyebaran ke wilayah lain pun semakin cepat.
Kebakaran hutan adalah hal biasa di Australia. Akan tetapi, musim kebakaran tahun ini telah dimulai jauh lebih awal dari biasanya. Dengan suhu melonjak secara teratur di atas 40 derajat Celcius sebelum dimulainya musim panas selatan dan angin kencang berada di wilayah yang kering.
Kebakaran hutan terburuk di Australia dalam sejarah telah menghancurkan ribuan rumah di Victoria pada Februari 2009. Kebakaran itu menewaskan 173 orang dan melukai 414 lainnya.
Sedangkan kebakaran hutan kali ini telah menewaskan sedikitnya empat orang dan menghancurkan lebih dari 680 rumah sejak awal November. Kebakaran masih terjadi di negara bagian New South Wales, Victoria, Australia Selatan, dan Queensland.