Jumat 06 Dec 2019 13:54 WIB

Agus Ingin Emasnya Jadi Motivasi untuk Tim Atletik

Ini pertama kalinya Agus meraih emas di nomor marathon SEA Games.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Endro Yuwanto
Pelari Indonesia Agus Prayogo mengibarkan bendera Merah Putih saat memasuki garis finis nomor marathon putra SEA Games 2019 di Stadion Atletik New Clark City, Clark, Filipina, Jumat (6/12).
Foto: Rolex Dela Pena/EPA EFE
Pelari Indonesia Agus Prayogo mengibarkan bendera Merah Putih saat memasuki garis finis nomor marathon putra SEA Games 2019 di Stadion Atletik New Clark City, Clark, Filipina, Jumat (6/12).

REPUBLIKA.CO.ID, CLARK -- Para atlet Indonesia kembali menambah pembendaharaan medali emas. Kali ini lewat cabang olahraga atletik di nomor lari marathon putra.

Dalam perlombaan di New Clark City, Stadium, Jumat (6/12) pagi, Agus Prayogo finis di peringkat teratas. Catatan waktunya dua jam 26 menit 48 detik.

Agus unggul 30 detik dari pelari Thailand, Sanchai Namkhet. Medali perunggu menjadi milik Muhaizar Mohamad dari Malaysia. Catatan waktu Mohaizar adalah dua jam 33 menit delapan detik.

Usai bertanding, Agus tak mampu menyembunyikan kegembiraannya. Sebab pertama kalinya ia meraih emas di nomor marathon. "Semoga ini bisa memotivasi teman-teman sehingga bisa menyumbangkan emas (di cabor atletik lainnya)," kata atlet 34 tahun itu.

Sebelumnya, saat turun di nomor yang sama pada SEA Games 2017 lalu, Agus berada di posisi kedua alias meraih medali perak. Nomor andalan yang bersangkutan di kategori 10 km.

Menurut Agus, tidak mudah menaklukkan rute full marathon di Clark ini. Sebab rute tersebut baru dibangun. "Lebih menantang buat saya," ujarnya.

Kemudian perihal cuaca. Agus mulai berlari sekitar 15 menit sebelum jam enam pagi waktu setempat. Keadaan masih lembab dan matahari belum sepenuhnya tampak.

Sekjen Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI), Tigor Tanjung merespon hal ini. Ia merasa Agus menunjukkan kinerja impresif. "Dalam catatan waktunya, Agus berada dalam kondisi siap dan berhasil mengatur pace (tempo)," jelas Tigor.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement