Jumat 06 Dec 2019 19:21 WIB

Wapres: Umat Islam Punya Tanggung Jawab Perangi Radikalisme

Umat Islam sebagai mayoritas bertanggng jawab atasi radikalisme.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Nashih Nashrullah
Wakil Presiden Ma
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Wakil Presiden Ma

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG— Wakil Presiden, KH Ma’ruf Amin, mengajak bangsa Indonesia menangkal paham-paham radikalisme yang menjadi salah satu akar dari masalah terorisme. 

Kiai Ma'ruf secara khusus mengajak umat Islam di Indonesia untuk memerangi paham radikalisme maupun terorisme. Hal ini lantaran umat Islam selama ini kerap dirugikan dengan menyebarnya paham-paham radikal yang mengatasnamakan agama ini.  

Baca Juga

"Sangat kita sayangkan penyebaran paham-paham radikal ini banyak memanfaatkan atribut dan simbol-simbol Islam," ujar Kiai Ma'ruf saat meresmikan pembukaan Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) ICMI ke-29 di Universitas Negeri Padang, Sumatra Barat, Jumat (6/12).  

Karena itu dia menilai umat Islam memiliki peran dan tanggung jawab besar dalam memerangi radikalisme dan terorisme. Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu mengatakan, keberhasilan memerangi radikalisme akan sangat ditentukan keberhasilan umat Islam dalam memerangi cara berpikir radikal dalam umat Islam itu sendiri. "Umat Islam, sebagai mayoritas umat beragama di Indonesia, memiliki peran dan tanggung jawab paling besar dalam memerangi radikalisme ini," ujar Kiai Ma'ruf.  

Menurut Kiai Ma'ruf, upaya menangkal bisa dilakukan dengan tidak memberikan ruang bagi ideologi yang menoleransi kekerasan demi mencapai tujuan. Sebab, radikalisme dimulai cara berpikir, sedangkan radikalisasi adalah transfer cara berpikir yang membenarkan mentoleransi kekerasan untuk mencapai tujuannya. 

Karenanya, dia meyakini upaya deradikalisasi harus dilakukan dari hulu sampai hilir dimulai dari pendidikan hingga ke akar masalah. Karena itu, di depan cendekiawan ICMI, Kiai Ma'ruf pun mengajak serta dalam bagian memerangi radikalisme dan terorisme.

Hal ini, sesuai dengan tema Silaknas kali ini yang juga mengangkat isu nasionalisme. Menurut Kiai Ma'ruf, isu nasionalisme sangat penting dalam menangkal radikalisme, karena selama ini berbagai narasi yang bersifat radikal selalu menantang gagasan nasionalisme.  

"Nasionalisme dipandang tidak sejalan dengan pikiran-pikiran radikal. Oleh karena itu, melalui Silaknas ini saya harapkan agar ICMI dapat bersama-sama memperkuat sifat nasionalisme untuk memperkokoh umat dalam menghadapi tantantangan radikalisme," ujar Ketua Dewan Penasihat ICMI tersebut.  

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement