Jumat 06 Dec 2019 19:22 WIB

Wapres: Umat Harus Kejar Ketertinggalan Ekonomi

Potensi umat harus digali dan diberdayakan

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
Wakil Presiden Maruf Amin
Foto: Republika/Prayogi
Wakil Presiden Maruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG- Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin mengatakan saat ini perekonomian Indonesia masih jauh tertinggal dari negara lain. Kemudian, kesenjangan menurut Ma'ruf masih jadi perioritas pemerintah supaya jarak antara kaya dan miskin di Indonesia tidak terlalu jauh.

Salah satu cara yang dilakukan pemerintah untuk mengurangi kesenjangan dan mengejar ketertinggalan perekonomian dari bangsa lain ialah dengan mengembangkan ekonomi dan lembaga keuangan syariah.

"Kemiskinan dan ketimpangan masih jadi perioritas. Pemerintah telah berkomitmen melakukan akselerasi pertumbuhan ekonomi syariah. Jadi umat harus terlibat untuk mengejar ketertinggalan kita," kata Ma'ruf Amin di acara Silaknas ICMI ke 29 di Auditorium Universitas Negeri Padang, Jumat (6/12).

Ma'ruf menambahkan di Indonesia sudah terdapat banyak lembaga keuangan. Tapi konsumennya tidak maksimal. Ia mengibaratkan lembaga keuangan seperti bus dan konsumen adalah penumpang. Jadi tugas pemerintah saat ini kata Ma'ruf supaya bus tersebut terisi banyak penumpang supaya perekonomian bangsa bergerak cepat ke arah yang lebih maju.

"Potensi-potensi umat ini harus kita gali dan berdayakan," ucap Ma'ruf.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement