REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Proses pembayaran Uang Ganti Kerugian (UGR) terhadap warga yang terimbas proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung hampir rampung, khususnya yang ada di Tanah Galian, Kelurahan Halim Perdanakusuma, Kecamatan Jakarta Timur.
Direktur Operasional PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PT PSBI) Muhammad Nasyir mengatakan, pembayaran UGR kepada warga akan rampung sesuai dengan target. Menurut dia, proses pembayaran UGR kepada warga di Tanah Galian sudah mencapai 88 persen.
"Sudah 88 persen. Insya Allah pembayaran Uang Ganti Kerugian kepada warga di Tanah Galian, Kelurahan Halim Perdanakusuma akan rampung sesuai dengan target," ujar Nasyir di sela-sela agenda proses pembayaran UGR kepada warga di BNI KCP Matraman, Jakarta Timur, Jumat (6/12).
Direktur perusahaan pelat merah ini menerangkan bahwa proses pembayaran UGR kepada warga yang dilaksanakan hari ini sudah memasuki UGR yang ketujuh, dengan rincian pembayaran UGR sebanyak 56 bidang bangunan. Dari total 248 bidang bangunan yang terdampak proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung, di Tanah Galian, kini hanya tersisa 28 bidang bangunan lagi.
"Masih ada sekitar 12 persen, 28 bidang lagi. Mohon doanya semoga secepatnya bisa kita proses untuk pembayaran UGR kepada warga yang belum sehingga bisa rampung sesuai dengan target," ucapnya.
Proses pembayaran UGR proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung kepada warga, yang dilaksanakan di kantor BNI Matraman, Jakarta Timur berjalan lancar. Sejumlah pihak terkait dilibatkan dalam proses ini, diantaranya, PT KCIC, PT PSBI, BPN Kota Jakarta Timur, Sudin Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman Kota Administrasi Jakarta Timur dan BNI Kantor Kas Wijaya Karya.
Salah satu warga yang menerima pembayaran UGR, Akwila Sihar Sihotang merasa puas dengan proses pembayaran UGR tersebit. Pendeta dan tokoh masyarakat Tanah Galian ini menambahkan bahwa nilai pembayaran UGR sudah sesuai dengan harapan warga.
"Kami mendukung proyek nasional. Masyarakat puas dengan UGR ini. Nilai sesuai dengan harapan dengan dengan Undang-undang nomor 2 tahun 2012," kata Akwila Sihar Sihotang usai menerima pembayaran UGR.
Seperti diketahui, Kereta Cepat Jakarta Bandung ditargetkan akan mulai beroperasi pada tahun 2021. Terdapat empat stasiun yang menyokong jalur Kereta Cepat Jakarta - Bandung. Diantaranya Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Walini dan Stasiun Tegalluar. Kereta Cepat Jakarta -Bandung bisa memangkas waktu tempuh Jakarta - Bandung, menjadi sekitar 46 menit.