REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Menteri Agama RI Fachrul Razi berharap Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) dapat menjadi garda terdepan agar dakwah Islam mengedepankan misi agama yang rahmatan lil alamin.
Fachrul meyakini ICMI mempunyai kemampuan untuk mewujudkan hal tersebut berisikan kaum cendikiawan atau intelektual yang seimbang antara ilmu pengetahuan dengan iman dan takwa.
"ICMI harus mampu jadi garda depan untuk memberi bukti bahwa Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin," kata Menag saat menghadiri Silaturahmi Kerja Nasional ke 29 (Silaknas) ICMI di Auditorium Univesitas Negeri Padang, Sabtu (7/12).
Menag menyebutkan kehadiran ICMI di tengah-tengah masyarakat akan dapat menjadi perekat hubungan antar umat beragama. Kerukuran antarumat agama dewasa ini menurut mantan wakil panglima TNI itu sangat penting untuk meminimalisir terpecahnya kesatuan bangsa.
Selain itu, peran ICMI yang diharapkan Fachrul ialah menjadi pemimpin digital. Yakni menjadikan teknologi informasi untuk mengembangkan pendidika dan dakwah Islam.
Karena saat ini dunia global sudah berada di era 4.0 yang mengharuskan seluruh masyarakat mengubah cara berpikir dan cara sikap baik dalam kehidupan berbangsa maupun dalam kehidupan beragama.
Di era 4.0 ini, menurut Fachrul, ICMI harus melakukan refleksi da evaluasi untuk menjaga keberdaban umat. Pada era 4.0 ini ditandai dengan munculnya generasi milenial.
Dengan ICMI yang mampu beradaptasi terhadap perkembangan zaman, Fachrul meyakini umat Islam mampu membangun Indonesia yang berjaya menjadi pusat modernisasi dunia.
"Melalui forum Silaknas ICMI ini saya menitipkan gagasan-gagasan penting untuk menyelaraskan antara Islam dan NKRI," ucap Fachrul.
Kemudian Fachrul juga percaya para tokoh dan anggota ICMI yang merupakan kalangan intelektual dapat menjadi tauladan bagi generas milenial. Sebab karakter generasi milenial saat ini ialah punya sikap kritis, berani bersuara baik di sosial media maupun dunia nyata dan berpikir out of the box.
Kehadiran milenial yang berpotensi ini, menurut Menag, harus dimanfaatkan demi melanjutkan estafet kepemimpinan bangsa dalam waktu panjang ke depan. "Kita memiliki perangkat yang lengkap buat menjadi pusat pemikiran Islam dunia," kata Fachrul menambahkan.