Sabtu 07 Dec 2019 20:11 WIB

Pertamina Kucurkan Rp 329 Juta Dukung Eduwisata Tambakrejo

Pertamina menanam total 200 ribu tanaman mangrove di Tambakrejo.

Rep: Bowo S Pribadi/ Red: Dwi Murdaningsih
Karyawan PT Pertamina Marketing Operation Regional (MOR) IV Jawa Tengah dan DIY melaksanakan Clean Up Day di kawasan pesisir Tambakrejo, Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Sabtu (7/12).
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Karyawan PT Pertamina Marketing Operation Regional (MOR) IV Jawa Tengah dan DIY melaksanakan Clean Up Day di kawasan pesisir Tambakrejo, Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Sabtu (7/12).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Regional (MOR) IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta kembali melanjutkan program rehabilitasi lingkungan kawasan pesisir, di wilayah Tambakrejo, Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara, Sabtu (7/12). Kali ini diwujudkan dengan menanam 5 ribu bibit mangrove.

Sejak digulirkan pada tahun 2011 silam, program CSR peduli lingkungan Pertamina MOR IV ini telah menanam total 200 ribu tanaman mangrove, dengan total nilai CSR yang disalurkan mencapai Rp 329 juta.

Baca Juga

“Tentunya, ini akan semakin memperkuat upaya warga setempat dalam mengembangkan kawasan pesisir Tambakrejo, sebagai kawasan eduwisata mangrove,” ungkap General Manager (GM) Pertamina MOR IV, Iin Febrian.

Ia mengatakan, program peduli lingkungan Pertamina MOR IV ini merupakan sebuah konsep yang terintegrasi dan merupakan program dari CSR Pertamina MOR IV. Salah satu pilarnya menjaga kelestarian lingkungan kritis pesisir Semarang akibat tingginya abrasi air laut dan rob.

Pada tahun 2019 ini, Pertamina kembali mengucurkan bantuan CSR untuk penanaman 25 ribu bibit mangrove. “Sehingga kegiatan ini juga menjadi bagian dari penanaman 25 ribu tanaman mangrove untuk kawasan eduwisata mangrove Tambakrejo tahun 2019 tersebut,” kata dia.

Iin juga menyampaikan, berdasarkan evaluasi pelaksanaan rehabilitasi kawasan pesisir oleh Pertamina MOR IV, di kawasan Tambakrejo ini hasilnya sangat positif dan cukup menggembirakan. Tingkat pertumbuhan tanaman mangrove tersebut luar biasa dan hampir 100 persen bibit yang ditanam kini telah tumbuh dan menghijaukan kawasan pesisir, di kawasan Tambakrejo tersebut.

“Sehingga nilai kemanfaatannya sudah bisa dirasakan oleh warga setempat,” kata dia.

Hal ini diamini oleh Suranto, salah satu warga sekaligus pendiri Kelompok Peduli Lingkungan ‘Camar’ Tambakrejo, Kelurahan Tanjung Mas. Ia menuturkan, awalnya –saat pantai masih menyisakan lahan—warga berupaya menanam dengan berbagai tanaman keras menghasilkan.

Seperti pohon jambu, manga dan tanaman buah- buahn lainnya bahkan juga tanaman apotik hidup. Namun karena abrasi air laut cukup tinggi, pantai di lingkungan Tambakrejo tak lagi menyisakan lahan, akibat tergerus air laut.

Pohon yang sudah ditanam pun mati. Persoalan lingkungan semakin pelik manakala genangan rob di wilayah permukiman warga tersebut juga semakin parah. “Akibatnya pohon- pohon yang sudah ditanam di kawasan pantai tersebut pun mati,” ucap dia.

Pada tahun 2011, lanjut Suranto, ia bersama warga yang tergabung dalam komunitas peduli lingkungan Camar coba mengawali dengan menanam bibit mangrove hanya sebatas pada kawasan pantai yang paling kritis.

Selain tahan oleh genangn air laut dan rob, tanaman ini juga mampu mengurangi dampak abrasi pada saat gelombang laut tinggi. Upaya ini pun dilakukan secara massif saat CSR lingkungan Pertamina MOR IV masuk pada tahun yang sama.

“Saya masih ingat, awalnya baru menanam 50 ribu bibit mangrove di lingkungan tambakrejo. Hari ini, jumlah tanaman mangrove yang ditanam pun telah mencapai lebih dari 200 ribu bibit mangrove,” ungkapnya.

Pada perkembangannya, lanjut Suranto, tanaman mangrove ini justru menguntungkan warga. Karena dari kawasan mangrove ini warga bisa ‘gogoh’ atau mencari ikan, kerang dan kepiting tanpa harus ke laut lepas.

Artinya untuk mencari ikan, kerang hijau, atau kepiting bagi kebutuhan sehari- hari warga sudah tidak kesulitan lagi. Keutungan lainnya, saat air laut pasang warga juga tdak cemar air laut akan mengakibatkan abrasi di kawasan pemukiman.

Bahkan, kawasan Tambakrejo sudah semakin dikenal sebagai tempat wisata edukasi tanaman mangrove. “Di sini pengunjung bisa belajar apa manfaat tanaman mangrove bagi lingkungan, bagaimana menyiapkan bibit, cara menanam mangrove di Kota Semarang,” kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement