Sabtu 07 Dec 2019 21:24 WIB

Christo Ingin Kembalikan Tradisi Juara Tenis Ganda Campuran

Christopher Rungkat/Aldila Sutjiadi mengikuti jejak para seniornya di SEA Games.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Endro Yuwanto
Petenis ganda campuran Indonesia Aldila Sutjiadi dan Christopher Rungkat.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petenis ganda campuran Indonesia Aldila Sutjiadi dan Christopher Rungkat.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Indonesia akhirnya meraih medali emas di cabang olahraga tenis nomor ganda campuran pada ajang SEA Games 2019. Sebuah penantian panjang.

Terakhir kali wakil tanah air merasakan gelar ini terjadi pada 2003 silam. Tepatnya saat multicabang olahraga antara negara-negara Asia Tenggara, berlangsung di Vietnam.

Baca Juga

Saat itu pasangan Suwandi/Wynne Prakusya menjadi yang terbaik. Terjadi all Indonesian finals, ketika Suwandi/Wynne mengalahkan Hendri Susilo Pramono/Maya Rosa.

Kini, Christopher Rungkat/Aldila Sutjiadi mengikuti jejak para seniornya. Christopher/Aldila menumbangkan pasangan Thailand Sanchai Ratiwatana/Tamarine Tanasugarn 4-6, 6-4, super tie break 10-5 dalam final di Rizal Memorial Tennis Centre, Sabtu (7/12), Metro Manila, Filipina.

"Senang banget bisa kembalikan tradisi (juara) lagi," kata Christo saat ditemui selepas bertanding.

Christo merasa timnya dalam kepercayaan diri tinggi. Sebab keduanya memiliki modal sebagai peraih medali emas Asian Games 2018. "Saya dan Aldila sangat solid. Semoga bisa ulang tradisi lagi ke depannya," ujar dia.

Tak berlebihan apa yang diutarakan petenis 29 tahun itu. Sebelum edisi teranyar, sepanjang sejarah SEA Games, ganda campuran Indonesia sudah mengoleksi delapan medali emas.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement