REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pelatih PSS Sleman Seto Nurdiantoro mengaku bersyukur anak asuhnya mampu mengambil satu poin saat menjamu Persib pada laga pekan ke-31 Liga 1 2019. PSS menahan imbang Persib 0-0 pada di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (7/12).
"Hasil tidak seperti yang kami harapkan. Tapi satu poin tetap kami syukuri," kata Seto seusai laga.
Menurut Seto selama laga PSS lebih banyak menerima tekanan. Ia menyadari anak asuhnya telah berusaha melawan dan bekerja keras memenangkan pertandingan.
"Meski sudah lolos dari degradasi anak-anak menunjukkan semangat yang luar biasa, ingin memenangkan pertandingan. Ini yang harus kami bawa di sisa pertandingan nanti," kata dia.
Ia tidak menampik kualitas permainan dan kedewasaan yang ditunjukkan anak asuh Robert Rene Alberts. Harapannya, skuat PSS bisa belajar dari Persib bagaimana mengambil keputusan secara cepat dalam pertandingan.
"Salah satu contohnya Ricky yang terlambat memberikan asis untuk Rangga yang sedang muncul. Ini saya pikir kita belajarnya keputusan yang cepat dan tepat. Salah satunya itu," kata dia.
Untuk menjamu Maung Bandung, PSS banyak merotasi pemain. Dengan rotasi itu, menurut Seto, anak asuhnya tetap mampu menunjukkan performa yang bagus. "Hampir tujuh pemain (dirotasi). Yang kemarin main jadi starting hanya Ega, Wahyu, dan Yevhen," kata dia.
Salah satu pemain PSS, Arsyad Yusgiantoro mengatakan apa pun hasil yang diperoleh saat menjamu Persib tetap disyukuri. Sebab, ia bersama rekan-rekannya telah berusaha sekuat tenaga.
"Kami mewakili pemain, sudah bekerja keras namun hasil tetap saya syukuri semoga ke depan lebih bagus lagi," kata dia.