REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank BRI berkomitmen dalam mendukung pemerintah untuk bisa meningkatkan energi bersih. Hal ini ditunjukan oleh BRI dengan menyalurkan pembiayaan terhadap kendaraan listrik rendah karbon.
Direktur Konsumer Bank BRI Handayani menjelaskan Bank BRI mendukung program PT. PLN (Persero) yang tengah gencar mengajak para pegawainya untuk menukarkan motor konvensional dengan kendaraan listrik. Bentuk dukungan Bank BRI adalah dengan menyediakan skim khusus pembiayaan kendaraan listrik sebagai dukungan terhadap masyarakat, untuk menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan.
"Langkah Bank BRI ini sejalan dengan semangat perseroan untuk menerapkan sustainable finance, diantaranya dengan menyalurkan pembiayaan terhadap kendaraan listrik rendah karbon," ujar Handayani, Ahad (8/12).
Hingga akhir September 2019 Bank BRI berhasil menyalurkan kredit kendaraan bermotor senilai Rp 4,1 triliun atau tumbuh 34 persen year on year.
Bank BRI melalui KKB BRI juga berkomitmen dalam memberikan beragam kemudahan dan benefit bagi konsumen, untuk mendapatkan kendaraan yang diimpikan. Jangka waktu kredit untuk motor baru sampai dengan tiga tahun, sedangkan untuk mobil baru cicilan dapat dilakukan hingga enam tahun.
"Perhitungannya adalah harga jual motor bekas akan dijadikan Down Payment (DP) untuk motor listrik yang baru, kemudian sisa kekurangannya akan menjadi plafon Kredit Kendaraan Bermotor BRI (KKB BRI)," jelas Handayani.
Selain itu, pembayaran angsuran pertama dapat dibayarkan satu bulan setelah realisasi kredit dan debitur juga berhak untuk mendapatkan asuransi kerugian minimal Total Loss Only (TLO). Adapun motor listrik yang disediakan di program ini salah satunya adalah merek Viar dan Selis namun tidak menutup kemungkinan untuk merek motor listrik lainnya.