REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) telah menyalurkan pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk sekitar lima juta rumah. Adapun total nilai penyaluran kredit mencapai Rp 300 triliun.
Direktur Utama BTN Pahala N Mansury mengatakan perseroan berupaya meningkatkan peran lebih besar guna mendukung program bagi rakyat sekaligus memfokuskan segmen generasi milenial. “Sejak merilis KPR pada 1976, kami telah menyalurkan pembiayaan KPR yang untuk sekitar lima juta rumah, dengan nilai kredit mencapai sekitar yang Rp 300 triliun,” ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id, Ahad (8/12).
Menurutnya, saat ini perseroan mengukuhkan posisinya sebagai bank yang fokus pada segmen properti dan menjadi kontributor utama membantu pemerintah dalam menyukseskan Program Sejuta Rumah. Bank yang sebelumnya bernama Postpaarbank ini mampu menempati porsi KPR paling besar mencapai 3,46 juta unit rumah dengan nilai kredit sekitar Rp 159,97 triliun.
“Besarnya porsi penyaluran KPR Subsidi berkat kepercayaan dan dukungan yang telah diberikan pemerintah dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR) dalam menyukseskan Program Sejuta Rumah,” ucapnya.
Program Sejuta Rumah merupakan program yang diinisiasi oleh Presiden Joko Widodo dan telah berjalan sejak 2015. Kementerian PUPR menggandeng perbankan termasuk BTN untuk mendukung pembiayaan program tersebut dengan berbagai skema, diantaranya FLPP dan BP2BT dan Bantuan Uang Muka (BUM).
Ke depan perseroan akan terus melakukan upaya percepatan penyaluran KPR Subsidi kepada masyarakat dan tepat sasaran sesuai yang diamanahkan Kementerian PUPR. Saat ini BTN memiliki pangsa KPR Subsidi sekitar 91,55 persen (data per September 2019).
“Pasar KPR sudah sangat sesak baik subsidi maupun non subsidi. Posisi BTN sebagai bank yang besar dengan core business pembiayaan perumahan bagi masyarakat dengan dominasi KPR secara nasional,” ucapnya.