REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk fokus membidik segmen generasi milenial dalam menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Perseroan berupaya melakukan inovasi dalam membuat model bisnis pembiayaan perumahan maupun tabungan untuk melayani kebutuhan hunian.
Direktur Utama BTN Pahala N Mansury mengtakan saat ini perseroan melakukan pembenahan proses bisnis agar dapat meningkatkan kualitas produk dan layanannya, sehingga BTN dapat tumbuh secara berkelanjutan.
“Pasar KPR sudah sangat sesak baik subsidi maupun non subsidi. Bagaimana ke depan mencari terobosan dan inovasi baru agar Bank BTN menjadi top of mind seluruh generasi, baik milenial, generasi X maupun baby boomers jika bicara tentang KPR,” ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika, Ahad (8/12).
Menurut Pahala tumbuhnya generasi muda yang akan menguasai dunia, menjadi penting bagi perseroan menyiapkan kebutuhan hunian bagi milenial. Apalagi kata Pahala pihaknya optimis image BTN sebagai bank yang berpengalaman dalam pembiayaan perumahan di Indonesia.
“Menjadi penting bagi perseroan dalam berinovasi bagaimana akan muncul produk baru dengan layanan baru untuk menggaet para generasi muda tersebut terutama dalam kebutuhan hunian,” ucapnya.
Sejak Kuartal III 2018, perseroan telah memiliki produk khusus bagi melenial. Nantinya produk tersebut akan disempurnakan, sehingga memudahkan generasi milenial mendapatkan rumah impiannya sekaligus produk perbankan berbasis digital yang mendukung kebutuhannya.
Produk KPR Gaess menjadi perhatian manajemen karena generasi yang lahir 1981-2000 ini berdasarkan riset Badan Pusat Statistik akan mendominasi populasi penduduk Indonesia atau sekitar 34 persen atau sebesar 83 juta jiwa pada 2020. Segmen ini menjadi ceruk pasar yang menjanjikan bagi perbankan, karena sebagian besar milenial merupakan golongan kelas menengah yang menjadi penggerak ekonomi bangsa.
“Namun, tidak seluruh generasi milenial dapat atau mau mengajukan KPR. Kita perlu melakukan edukasi dan inovasi serta meracik skema-skema program dan produk yang dapat memenuhi kebutuhan layanan perbankan sesuai selera milenial,” jelasnya.
Ke depan, Pahala menyakini tahun depan akan menjadi titik balik bagi BTN untuk melakukan transformasi baik secara internal maupun eksternal. Apalagi terbentuknya direksi yang khusus menanangani Big Data Analytics, perseroan optimis akan dapat memanfaatkan data konsumen.
“Kami sudah memiliki nomenklatur yang berbeda dengan bank lain. Kami untuk melakukan inovasi produk perbankan digital yang sesuai dengan karakter dan kebutuhan konsumen,” ucapnya.